Bosan Dibohongi Sama Anak Kecil?

Senja yang mendung....

DEE sedang menikmati waktu santai sambil menonton televisi. Sepasang kembar baru saja tidur dan kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Dee. Dia tahu, tak lama lagi salah satu dari si kembar akan menangis dan terbangun.

Kuti duduk di samping Dee sambil membaca koran sore. Kuti baru saja pulang kantor. Dan seperti biasa, sebelum mandi dia menyempatkan diri melahap berita terkini di koran.

ethics



Dee yang sedang menonton tiba-tiba tertegun. Di layar kaca terpampang iklan, memperlihatkan bintang komedi Sule sedang diwawancarai. "Gue bosan dibohongi sama anak kecil," ujar Sule diikuti tawa berderai pewawancara yang berjumlah beberapa orang.

"Kamu ngerti gak apa maksudnya dibohongi sama anak kecil itu 'yang?" Dee bertanya tiba-tiba.

Kuti yang sedang asyik membaca, mengangkat kepala.Kendati hanya mendengar sepintas namun Kuti sudah pernah menyaksikan iklan itu. Jadi dia paham kenapa Dee merasa bingung.

"Begini," kata Kuti. "Sule itu dulu pernah jadi bintang iklan sebuah provider bersama Baim. Itu tuh, bocah menggemaskan yang juga main sinetron. Rupanya kontrak Sule dengan provider itu sudah berakhir, penyebabnya apa aku juga kurang jelas. Yang pasti Sule kini dikontrak provider lain. Jadi bisa dipahami jika dia menyinggung tentang 'dibohongi anak kecil'. Memang tak dijelaskan siapa namun yang pernah liat iklannya dulu pasti ngerti anak kecil mana yang dimaksud," jelas Kuti panjang lebar.

Dee mengangguk paham. "Oh gitu rupanya. Masuk akal juga. Tapi apakah etis jika bintang iklan menyinggung produk yang dia iklankan sebelumnya?"

Kuti menggelengkan kepala. "Aku gak ngerti perkara etis dan tidak etis. Yang pasti persaingan sekarang memang sangat ketat dan kreativitas dituntut supaya bisa dilirik. Iklan Sule mungkin salah satu bentuk kreativitas..."

"Dan kamu tahu gak 'yang," sambung Kuti sambil tersenyum nakal. "Sekarang kamu tahu kan kenapa aku gak mau ganti provider? Karena aku memang gak mau dibohongi, baik oleh anak kecil maupun oleh seorang komedian... Ha..ha..ha.."

Dee mesem-mesem. Mungkin kapan-kapan aku harus bikin posting tentang etika dalam pemasaran nih, pikirnya....

p.s

I love you...

picture taken from: http://popularconduct.com/

7 comments:

rizal said...

persaiangan bisnis membuat orang sedikit melupakan masalah etis apa nggak, walaupun dibungkus lucu namun ranah etis atau nggak tidak akan pernah bisa dihilangkan... ya begitu mungkin dunia bisnis

he he... bisnis yang beretika sebetulnya bukan ngga mungkin dilakukan kan? :-)

thanks ya komennya... besok mampir lagi ke sini yaaa... d.~

erryandriyati said...

oooooh...
aku malah baru ngeh kalo iklan itu beda produk ama yang sebelumnya lho mba...

Kebanyakan iklan....suka bingung ngikutin nya...

Dulu inget banget iklan pencuci muka juga main serang serangan kayak gitu...
mending yang satu langkah atau yang 2 langkah?

Cape ah nonton nya...
nonton drama korea aja...hihihi...

sama doonggg... aku juga baru 'ngeh' pas baca posting yg ditulis kuti ini bahwa itulah maksudnya. selama ini mah nggak nyambung.com :D d.~

sweety said...

Iya yah...emank si Sule tu lucu banget. Akuh sendiri gak masyalah mau diblang etis apa gak, pokoknya kena deh....
salam kenal ya mbak...anaknya udah dua yach...? kembar ..? selamat ya..akuh blom punya tuch...xixixi....
ps; temennya maz Srex jelex yach...?

he he... anak di rumahkayu ada tiga... dua laki- laki satu perempuan :P d.~

berwisata said...

makin banyak provider, makin perang tarif, mudah-mudahan perang pelayanan juga. Saatnya konsumen dimanjakan

setuju... end in mind-nya harusnya memang konsumen... d.~

melly said...

aku pertama kali nonton iklan itu kaget
hehe lucu juga yah, padahal aku lebih seneng iklan yg sama baim itu, gemes bgt liatnya.
walaupun aku gk pake kedua providernya..hihi

mawardi said...

Ahirnya bersaing juga tuh iklan

myun said...

terima kasih postingannya ya..
salam kenal...
kunjungi juga repository unand

Post a Comment