Bertaruh Nyawa demi Kenyamanan

ADA banyak peristiwa menarik terkait kegiatan berkendara. Umumnya terkesan sepele dan tak berarti. Namun sebenarnya memiliki implikasi yang sangat vital. Yakni keselamatan dan hilangnya nyawa.


drive-safely


Beberapa bulan lalu aku memperpanjang SIM. Karena sibuk (dan sedikit pandang enteng), aku memperpanjang SIM dua bulan setelah masa berlakunya habis. Akibatnya aku diwajibkan mengikuti ujian teori ( karena hanya memperpanjang, ujian praktek tidak aku lakoni ).



Ketika mengerjakan soal, aku kebetulan duduk di depan, dekat dengan meja pemeriksaan. Iseng aku pun memasang telinga. Seorang bapak-bapak, berusia 40-an tahun sementara diperiksa lembar jawabannya.

Sepak Bola, Mental Juara dan Kenangan Manis itu...

Saat pertandingan bola antara Malaysia dan Indonesia berlangsung...

SCORE 3-0 untuk Malaysia.

Dan aku menarik nafas panjang.

Sejak awal sebelum pertandingan babak final ini dimulai, ada satu hal yang membuatku khawatir.

: Euforia yang berlebihan, kegembiraan yang menurut aku diluapkan terlalu dini sebelum titik terakhir.

bola



Oh, aku bukan pengamat sepak bola profesional, tentu saja. Dan bukan pula orang yang akan ‘ngebela- belain’ menonton bola tengah malam, bahkan untuk kejuaraan dunia atau piala Eropa yang begitu populer sekalipun.

Sebagai ibu bekerja dengan beberapa orang anak, aku memilih untuk realistis, menaruh prioritas pada hal- hal yang memang sangat penting. Dan terus terang saja, menonton pertandingan bola tidak termasuk di urutan atas dalam skala prioritasku, he he he…

Tapi tak pelak keriuhan pertandingan sepakbola AFF ini tertangkap juga. Terlalu banyak berita dan komentar beredar sehingga sungguh mustahil berita mengenai pertandingan ini tak tertangkap radarku. Apalagi jam pertandingannya cukup ramah sebab dilakukan saat kebanyakan dari kita memang masih terjaga.

Kue Natal

Suatu pagi di bulan Desember...

DEE menuangkan air jahe hangat ke dalam gelas. Beberapa waktu terakhir ini dia merasa kurang enak badan. Mungkin karena lelah sebab jam istirahat yang tak menentu karena hadirnya sepasang bayi kembar di rumah kayu, mungkin juga memang kebetulan cuaca kurang mendukung sehingga daya tahan tubuh menurun.

Bagaimanapun, Dee bertekad untuk tidak jatuh sakit.

Terlalu repot untuk sakit saat dia harus merawat sepasang bayi kembar yang sangat tergantung pada dirinya, terutama karena kedua bayi tersebut saat ini hanya mengkonsumsi ASI, tanpa tambahan makanan lain. Dan hanya Dee sebagai ibunyalah yang dapat menyediakan kebutuhan ASI bagi bayinya.

Sebab itu, dia melakukan apapun agar tak terjangkit penyakit. Termasuk mengkonsumsi air jahe yang selama ini dirasakannya sangat membantu untuk dapat segera memulihkan kondisi tubuh saat dia merasa kurang sehat.

Ketika itulah terdengar bel berdering.

Dee menoleh ke arah depan rumahnya. Didapatinya Kuti yang memang sejak tadi ada di ruang depan rumah mereka membuka pintu dan melangkah ke halaman.

Lalu tak lama kemudian…

“ Dee… “

Dee menoleh dan tertawa lebar ketika dia melihat siapa yang datang.

german-stollen



Hadiah Natal untuk...

Menjelang petang

KUTI sedang duduk di teras sambil mengetik. Hari ini dia tidak ke kantor. Pekerjaan Kuti memungkinkan dia melaksanakan tugas dari rumah. Berkat teknologi, dia bisa terhubung dengan siapa saja, termasuk dengan kantor.

Di samping Kuti nampak Pradipta yang sedang merangkai mainan. Dia baru saja dibelikan mainan yang bisa dirangkai menjadi robot, mobil atau pesawat. Dia sekali-sekali menatap kertas petunjuk dan mengikuti dengan seksama.

"Dipta... Dipta..." terdengar suara anak kecil. Ternyata Mark, tetangga sekaligus teman Pradipta. Mark terlihat menenteng kotak kardus kecil.

"Dipta, kita main mobil-mobilan yuukkk," Mark berkata sambil tersenyum. Dengan hati-hati dia membuka kotaknya dan mengeluarkan sejumlah mobil-mobilan mungil namun cantik.

"Mainan ini diberikan ibu kamu sebagai hadiah Natal," sambung Mark.

hadiah-natal

Luna... Hamil!!

Sore hari

DEE sedang asyik berkutat dengan Facebook. Jika sedang iseng, Dee suka membuka Facebook untuk mencari tahu bagaimana isu terkini di situs jejaring sosial itu.

"Eh 'yang, Luna udah hamil?" Dee bertanya tiba-tiba.

Kuti yang sedang asyik membaca koran yang membedah kemenangan timnas Garuda atas Filipina, mengangkat kepala bingung.

"Luna? Maksudnya Luna Maya? Dia hamil dengan siapa?"

Anak- anak Unik, Guru dan Keadilan

Tentang the gifted children dan keadilan.

KEADILAN, bagi anak- anak yang tergolong 'gifted' merupakan sesuatu yang sangat penting. Dan sebab pada dasarnya anak- anak ini sensitif, maka mereka juga sangat sensitif terhadap ketidak adilan atau kesewenang- wenangan yang terjadi. Reaksinya terhadap hal semacam ini bisa jadi merupakan hal serius yang membutuhkan proses cukup panjang untuk dapat diatasi.

Aku duga, tercederainya rasa keadilan inilah yang menjadi masalah utama bagi adikku ketika dia mogok sekolah di masa SMP-nya dulu.... 

keadilan


***



Satu hal sangat unik tentang adikku yang kuingat adalah apa yang terjadi saat dia duduk di kelas 3 SD. Ketika itu, dia mulai merepotkan gurunya dengan tingkah laku dan pertanyaan- pertanyaan yang ‘gampang- gampang susah’.

Anak- anak Unik, Sekolah dan Para Guru...

Masih tentang anak- anak unik. The gifted children.



TAK dapat dipungkiri, para bapak dan ibu guru memegang peranan penting dalam perkembangan murid- murid. Baik perkembangan dari segi ilmu pengetahuan maupun dari segi mental pada anak didik.

Dan situasi memang tak akan terlalu mudah untuk bagi kedua belah pihak, baik para guru maupun anak- anak yang unik.

Dalam hal ini aku tak terlalu ‘mempersalahkan’ para guru itu. Sebab, bagaimanapun seorang manusia akan menghadapi dan merespons situasi yang dihadapinya sesuai dengan nalarnya. Jadi memang wajar saja jika banyak guru yang tak paham atau kesulitan menghadapi ‘gifted children’ ini.

teacher



Menurut apa yang pernah kubaca, hanya 2% dari populasi seluruh manusia di dunia masuk ke dalam klasifikasi ‘gifted’. Jika guru tersebut kebetulan tak termasuk ke dalam populasi yang 2% ini maka tentu saja reaksi naturalnya tidak akan sama dengan apa yang diharapkan oleh para anak yang termasuk ke dalam 2% populasi ini.

Disinilah kesenjangan terjadi.

Matematika, Fisika dan Trauma itu...

Ujian dan main sepeda.

ADA yang tahu hubungan antara ujian akhir SMP dengan main sepeda?

Dilarang main sepeda oleh orang tua menjelang dan selama ujian agar bisa fokus belajar?

Mmm, memang pada umumnya yang terjadi seperti itu. Tapi ada juga kejadian yang tidak umum, dimana seorang anak lelaki yang hendak menghadapi ujian SMP didorong oleh orang tuanya untuk bermain sepeda saja dan tak perlu belajar untuk menghadapi ujian.

books



Anak lelaki itu adalah adikku. Dan orang tua yang diceritakan ini, adalah ayah dan ibuku.

The Gifted Children

Masih tentang cita- cita…

AKU tercengang. Suatu hari, seorang kawanku yang berprofesi sebagai guru menceritakan bahwa salah seorang muridnya yang sangat cerdas tidak diterima di SMA Negeri favorit di kota tempat tinggalnya sebab ‘salah menjawab’ saat sesi wawancara yang merupakan bagian dari rangkaian test masuk SMA tersebut.

Kasihan anak itu.

Sebab, menurut aku tak ada yang salah dengan jawabannya.

Jadi, saat diinterview, pertanyaan yang diajukan pada anak lelaki cerdas yang baru lulus SMP tersebut adalah apa cita- citanya kelak. Pertanyaan itu dijawabnya dengan, “ Jadi Presiden Amerika. “

Lalu jatuhlah vonis. Anak itu tak diterima. Mungkin alasannya karena tidak nasionalis? Aku tak tahu persis. Tapi jawaban itu dianggap salah dan not acceptable.

Aku tercengang. Dan prihatin.

Memangnya apa yang salah jika anak tersebut mengatakan bahwa cita- citanya menjadi Presiden Amerika?

Tanyakan apa alasan di balik jawaban tersebut. Dan aku yakin alasannya akan merupakan rangkaian cerita berisi harapan, mimpi- mimpi serta keinginan anak tersebut untuk menggapai bintang.

Dan hal tersebut bahkan sudah diruntuhkan saat dia baru hendak masuk SMA.

Memprihatinkan.

Bukan sekali dua kali kudengar cerita tentang anak- anak sangat cerdas dan berbakat yang tersisihkan...

happy-children



Cita- cita Luhur Itu...

Tentang cita- cita...

BEBERAPA hari yang lalu aku menemani si kecil menonton serial Ipin dan Upin di televisi. Episode hari itu membahas tentang cita- cita. Seperti biasa, yang muncul dalam film tersebut adalah: ingin jadi guru, ingin jadi wartawan, ingin jadi pembuat roket, ingin jadi astronot…

Aku tersenyum melihat tayangan film tersebut. Teringat pada apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

Teleponku berdering siang itu. Dari guru TK dimana anakku bersekolah.

Saat itu menjelang akhir tahun ajaran. Untuk kenang- kenangan, para orang tua yang bergabung dalam BMOG berniat membuat rekaman yang akan diperbanyak dalam sebuah CD untuk dibagikan pada setiap anak. Dalam rekaman itu anak- anak diminta menyebutkan data pribadinya seperti nama, kelas, juga beberapa hal lain termasuk cita- cita.

Dan disinilah timbul 'masalah’ itu.

peluit



Anakku ingin menyebutkan ‘tukang parkir’ sebagai cita- citanya sementara para ibu panitia dari BMOG dan gurunya membujuk dia untuk mengatakan sesuatu yang lain yang lebih ‘normal’ dan ‘keren’.

Ha ha ha. Anakku tak terbujuk dan malah mogok tak mau bicara sebab tidak diijinkan menyebutkan cita- cita sesuai keinginannya.

Mengikuti Arus Tanpa Menjadi Hanyut

Arus yang mengalir itu…

MEMBIARKAN angin lembut membelai pipinya, Dee duduk di tepi jendela. Memandangi gunung- gunung dan hutan cemara. Mendengarkan cericit burung. Menikmati gerisik dedaunan.

Si kembar Nareswara dan Nareswari bergelung hangat di pangkuan Dee. Keduanya terlelap setelah kenyang memperoleh ASI. Dee sengaja belum meletakkan keduanya di tempat tidur, sebab ingin menikmati lebih lama kehangatan dan harum tubuh para bayinya.

Senyap di rumah kayu.

Kuti dan Pradipta sedang pergi menghadiri acara keluarga di kantor Kuti. Dee sendiri memilih tetap berada di rumah dengan kedua bayinya.

“ Pergilah, ‘yang, “ katanya pada Kuti yang saat tahu Dee lebih ingin berada di rumah hampir saja mengurungkan niatnya untuk datang ke acara tersebut. “ Ajaklah Dipta, dia pasti senang, “ kata Dee lagi.

Dan begitulah, Kuti akhirnya berangkat berdua dengan Pradipta. Dee yakin Pradipta akan senang sekali. Acaranya berlangsung di di tepi pantai. Ada kolam renang yang menjorok ke laut. Juga ada beberapa permainan untuk kanak- kanak di sana. Setelah sekian lama harus banyak mengalah setelah kelahiran kedua adik kembarnya, Dee yakin Pradipta gembira memiliki waktu bersenang- senang berdua dengan ayahnya semacam itu.

Ah. Dee tersenyum ketika melihat kucing abu- abu Pradipta terlonjak- lonjak di halaman. Bergurau dengan daun yang bergerak- gerak seakan mengajaknya bercanda. Setelah itu kucing tersebut berguling- guling di rerumputan yang pastilah terasa hangat tertimpa cahaya matahari pagi.

Dee tersenyum lagi.

fall-leaves1



Betapa sederhananya hidup kucing itu, pikir Dee. Dia teringat pada pemikiran seorang filsuf bahwa bagi seekor hewan, beda saat kanak- kanak dan dewasa terutama hanya menyangkut makanannya saja. Yang diluar itu, misalnya tabiat, perilaku dan lain sebagainya telah ditentukan oleh alam.

Thank You... Merci... Gracias... Danke... Arigato...

thanks




 


Dear Friends,


Terimakasih banyak untuk ucapan selamat ulang tahun ke-2 blog rumahkayu


Terimakasih untuk kebaikan serta ketulusan teman- teman.


Terimakasih telah menjadi teman kami.


We love you all !


 


http://www.cookiehq.com/


 




 

10 'Blog Elit' di Blogdetik

Dua tahun...

MEMBUAT blog itu mudah. Di blogdetik sebuah blog dapat tercipta dalam hitungan menit. Namun menjaga sebuah blog agar tetap hidup, susahnya minta ampun. Banyak blog yang akhirnya menjadi sampah di dunia maya karena tak lagi diupdate.

Ternyata, banyak blogger yang tak bisa menjaga agar blognya tetap hidup. Bahkan di blogdetik, masih sangat jarang blog yang masih diupdate ketika memasuki ulang tahun kedua. Karena jumlahnya tidak banyak, aku mengklasifikasikan blog ini sebagai 'blog elit', yakni blog yang masih bisa bernafas di usianya yang kedua tahun, kendati pemiliknya memiliki kesibukan bejibun. (Jadi jangan salah, yang elit itu blognya dan bukan bloggernya, hehehe).

two



Blog mana saja di blogdetik yang termasuk 'blog elit'? Berikut 10 blog yang kerap dikunjungi rumahkayu, dan sebagian besar diantaranya (dulu) kerap menjadi tamu di rumahkayu. Paparan tentang blog-blog ini aku tuliskan sesuai abjad.

Surat Untuk Kuti

Tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada.

( Dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan,  di tengah atau di antara murid guru harus menciptakan prakarsa dan ide, di depan seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik )

~ Ki Hajar Dewantara


letter-in-a-bottle



DEAR Kuti,

First of all… terima kasih banyak untuk dua tahun yang luar biasa menyenangkan. Terimakasih bahwa dua tahun yang lalu aku diajakin bikin blog bareng ( kamu lagi ngelindur atau agak nggak sadarkan diri sih waktu itu? ha ha ha… )

Anyway, tampaknya kali ini kita memang boleh menyelamati diri sendiri ya. Ide sesaat untuk membuat blog bersama itu ternyata berkembang menjadi begitu banyak hal yang dulu sama sekali tak terpikirkan.

Sungguh, semua itu terasa begitu menakjubkan.

Posting pilihan. Buku. Penerbitan. Pertemanan keluarga. Dan begitu banyak canda tawa selama dua tahun ini betul- betul karunia luar biasa.

Dan oh ya, aku juga harus mengucapkan terimakasih untuk satu hal lain…

Dua Tahun Rumahkayu....

Kebahagiaan dan kesukacitaan...

WAKTU ternyata seperti berlari. Tak terasa dua tahun sudah rumahkayu hadir dan menjadi bagian dalam keluarga besar blogdetik. Dua tahun yang terasa seperti kemarin...

Apa yang telah kami capai selang dua tahun ini?

Kami, aku dan Dee berhasil menerbitkan buku, dan saat ini sedang mempersiapkan buku kedua, yang dijadwalkan terbit sebelum blog ini berulang-tahun ketiga, hehehe...

Bersamaan dengan terbitnya buku, kami juga mendirikan sebuah penerbitan dengan nama Daunilalang Publishing. Ada banyak mimpi kami terkait dengan penerbitan ini yang mudah- mudahan kelak akan dapat tercapai.

Kemudian, bekerja sama dengan blogdetik, segera setelah blog rumahkayu berulang tahun yang pertama, memasuki awal tahun kedua kami menyelenggarakan 'Rumah Kayu Writing Contest' yang sambutannya cukup meriah. Sungguh, kami sampai kesulitan menentukan pemenangnya karena posting yang disertakan bagus- bagus!

2-years



Kami juga berhasil 'menciptakan' tiga anak. Yakni Pradipta dan si kembar Nareswara dan Nareswari. Proses penciptaan si kembar terjadi menjelang detik terakhir karena sebelumnya kami sepakat bahwa anak kedua kami perempuan sebelum kami secara tiba-tiba tanpa rencana (seperti biasa) merasa asyik juga jika punya anak kembar, sesuatu yang tidak pernah dan mungkin tak akan pernah kami alami di dunia nyata.

Selama dua tahun ini kami juga dua kali bertemu pada dua hari yang berbeda. Pertemuan yang membahagiakan karena melibatkan keluarga masing-masing.

Celebrating 2 Lovely Years

2nd-anniversary


rumahkayu.blogdetik.com


december 5, 2008 - december 5, 2010





p.s. we love you all…

picture taken from: http://www.joelpenkman.com/


 


 


 


 

Beribu Cara Nyatakan Cinta...

Love is the condition in which the happiness of another person is essential to your own
( Robert Heinlein - American science-fiction writer, 1907-1988)


GERISIK daun dan angin dingin membuka hari.

Dee membuka beberapa jendela lebar- lebar. Tak seperti biasanya, dia tidak sempat berdiri sejenak di depan jendela untuk menikmati gerak ranting pohon dan dedaunan di pagi hari. Tak pula sempat membiarkan angin dingin membelai pipinya.

Dibukanya freezer dan dia mengeluarkan sebuah kotak dari sana. Dee memiliki kiat untuk mengatasi keperluan darurat, yaitu menaruh beberapa jenis makanan matang cukup untuk sekali saji di dalam freezer. Makanan itu bukan makanan instant buatan pabrik. Itu adalah lauk atau sayur yang dimasak di rumah kayu, yang memang disisihkan olehnya untuk dibekukan dan dikeluarkan sewaktu- waktu saat waktu mendesak.

love-love-love



Pagi ini klasifikasi ‘waktu mendesak’ terpenuhi.

Kuti masih sakit, sementara Pradipta sekolah pagi. Dee mengeluarkan sekotak rendang beku dari freezer dan menghangatkannya. Rendang itu bisa digunakan untuk lauk sarapan anaknya pagi ini.

Ketika Kuti Sakit

Gelap membayang. Senja berganti malam.

HARI ini hujan turun sepanjang hari.

Kuti duduk sambil menghirup coklat hangat di gelasnya. Pradipta mengerjakan PR di meja makan, sementara para bayi sedang tidur.

Dee mengamati suaminya. Beberapa kali didapatinya Kuti memegang kepala.

“ Kenapa, ‘yang? “ tanya Dee pada suaminya.

“ Kepalaku agak pusing, “ jawab Kuti. “

Dee meraba kening sang suami. Terasa lebih hangat dari biasanya.

“ Terasa demam? “ tanya Dee pada Kuti.

Suaminya mengangguk.

medicine-1



Dee mengambil sebotol kayu putih. Ditawarkannya untuk menggosok badan Kuti dengan kayu putih tersebut. Kuti mengangguk setuju.

Dampak Iklan pada Kanak- kanak

Burung- burung bercericit menyapa mentari…

DEE dan Pradipta ada di dapur rumahkayu. Si kecil Pradipta yang kini membahasakan diri dengan nama “ Kakak Dipta “ semenjak kelahiran kedua adik kembarnya menderetkan beberapa cetakan agar- agar mungil beragam bentuk, sementara Dee mengaduk adonan agar- agar dengan susu kedelai sebagai bahan utamanya di atas kompor.

Tak lama kemudian adonan agar- agar itu telah siap untuk dicetak. Dee membiarkan Pradipta melakukan hal tersebut, memasukkan adonan agar- agar ke dalam cetakan- cetakan berbentuk mobil, beruang, strawberry dan bermacam bentuk lucu lain.

“ Hati- hati Dipta, panas… “ Dee mengingatkan anaknya.

Pradipta mengangguk. Tentu saja dia tahu bahwa adonan itu panas. Ini bukan pertama kalinya dia membantu Dee mencetak adonan agar- agar dan peringatan “ hati- hati, panas “ semacam itu tak pernah absen hadir dalam setiap kesempatan serupa (dan tampaknya belum akan pula hilang dalam waktu dekat).

Dee terus memperhatikan Pradipta mencetak adonan agar- agar yang baru saja dibuatnya di cetakan beragam bentuk itu. Seperti semua ibu di dunia, dia selalu mencari cara agar anaknya mengkonsumsi makanan sehat. Memasukkan susu kedelai, kacang merah atau labu kuning ke dalam adonan agar- agar serta menyediakan beragam cetakan menarik merupakan salah satu caranya.

children-advertising



Dan mengamati cetakan berbentuk lucu itu mengingatkan Dee kembali pada percakapannya dengan Kuti tentang pengaruh iklan pada anak- anak.

Etika Sebuah Iklan

Di ujung hari saat gelap memeluk malam.

DEE berbaring tenang di tempat tidur dalam pelukan suaminya.

Saat- saat seperti ini selalu menyenangkan. Ini adalah waktu milik mereka berdua dimana kadang mereka hanya saling menikmati kehadiran satu sama lain tanpa bicara. Di lain waktu, mereka mengobrol sampai salah satu tak lagi dapat menahan kantuk dan terlelap...

***



“ ‘yang.. “ terdengar suara Dee.

“ Mmm, “ jawab Kuti.

“ Kutemukan tadi pasal yang kucari, “ kata Dee lagi.

Oh, pikir Kuti. Dee pasti sedang membicarakan tentang kode etik periklanan yang tadi dibacanya.

ad-ethics



“ Tentang iklan kemarin itu? “ tanya Kuti. “

Dee mengangguk. " Ya. "

“ Jadi ternyata etis atau tidak jika bintang iklan menyinggung tentang produk kompetitor yang sebelumnya dia iklankan sebelumnya ? " kata Kuti pada Dee.

" Sebelum sampai kesitu, sebetulnya ada pertanyaan lain dulu yang harus dijawab, yang... “ ujar Dee pada suaminya.

Iklan, Internet dan Etika...

Suatu saat ketika lembayung menyelimuti senja...

KUTI menghirup susu coklat hangat di gelasnya perlahan. Pradipta duduk di sampingnya, juga memegang gelas yang menghamburkan wangi coklat. Berdua, mereka sedang mengobrol.

Dee ada di dekat mereka, tapi tak terlalu dapat terlibat dalam pembicaraan keduanya, sebab hal- hal yang dibicarakan ‘sangat laki- laki’, beberapa hal detail dan teknis tentang mobil, bus, kereta api yang bagi Dee sendiri sungguh 'tak ada bedanya' ( apa sih pentingnya memperhatikan bagaimana bentuk lampu sebuah mobil, atau kemana arah gerak wiper di bus, apakah bergerak ke arah yang sama, atau ke arah berlawanan, misalnya? Dee juga tak tahu secara detail tentang beragam komponen yang menggerakkan roda kereta api, hal yang sekarang sedang dibahas oleh Pradipta dan Kuti ).

advertising



Walau tak dapat turut mengobrol, tak berarti Dee tidak menikmati pemandangan dimana suami dan anaknya saling berdiskusi dan bertukar cerita semacam itu. Melihat hal tersebut terjadi selalu menyenangkan hati Dee. Dia tak keberatan untuk berada di sana, diantara suami dan anaknya yang sedang mengobrol sementara dia sendiri melakukan sesuatu yang lain.

Bosan Dibohongi Sama Anak Kecil?

Senja yang mendung....

DEE sedang menikmati waktu santai sambil menonton televisi. Sepasang kembar baru saja tidur dan kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Dee. Dia tahu, tak lama lagi salah satu dari si kembar akan menangis dan terbangun.

Kuti duduk di samping Dee sambil membaca koran sore. Kuti baru saja pulang kantor. Dan seperti biasa, sebelum mandi dia menyempatkan diri melahap berita terkini di koran.

ethics



Dee yang sedang menonton tiba-tiba tertegun. Di layar kaca terpampang iklan, memperlihatkan bintang komedi Sule sedang diwawancarai. "Gue bosan dibohongi sama anak kecil," ujar Sule diikuti tawa berderai pewawancara yang berjumlah beberapa orang.

"Kamu ngerti gak apa maksudnya dibohongi sama anak kecil itu 'yang?" Dee bertanya tiba-tiba.

Antara Dee, Kuti, Luna dan Ariel

Senja yang tenang.

SUNYI di rumah kayu. Si kembar Nareswara dan Nareswari baru saja terlelap,  sementara Pradipta tadi pamit untuk bermain ke rumah Mark, teman sekolah yang juga tetangga mereka.

Dee tertawa- tawa melihat foto Nareswara dan Nareswari yang direka oleh Kuti menggunakan program di komputer. Sesekali dia melirik kedua bayi kembarnya di tempat tidur, ingin tahu apakah ada kemiripan antara si kembar dengan foto- foto rekaan tadi.

“ Coba ‘yang, pinjam laptopnya sebentar, “ kata Dee pada Kuti.

Sang suami menyodorkan laptop yang diminta. Mudah diduga, Dee pasti penasaran ingin mencoba program yang diberitahukan oleh sang suami kepadanya barusan.

Dee mencoba mengutak- atik beberapa model gambar bayi. Dia juga memasukkan dua buah foto dirinya yang diambil pada saat yang berlainan, sekedar ingin tahu apakah dengan dua foto diri yang tak sama hasilnya akan sama. Dan ternyata begitulah adanya. Jadi, program tersebut memang membuat gambaran foto bayi secara unik berdasarkan beberapa detail unik wajah pasangan yang dimasukkan.

Lucu juga melihat beragam hasil foto yang keluar. Program ini cukup menghibur. Memang di halaman websitenyapun ditulis bahwa program ini dibuat untuk hiburan semata, sebab dalam kondisi nyata perpaduan dari gen- gen yang berasal dari suami dan istri sebetulnya lebih kompleks dari sekedar memadukan profil wajah. Still, it’s fun…

Sementara sang istri sibuk dengan laptop di hadapannya, Kuti menyalakan televisi. Dia ingin melihat siaran berita.

Tepat ketika televisi mulai menyala, berita yang tersiar adalah rencana persidangan kasus video porno yang melibatkan Ariel dan Luna Maya.

Kuti tidak terlalu memperhatikan detail berita tersebut. Dee tampak menoleh sebentar ke layar televisi, tapi kemudian kembali asyik dengan komputernya.

Sampai beberapa menit kemudian…

“ ‘yang… sini deh,“ terdengar suara Dee memanggilnya.

Kuti menoleh lalu bangkit dari tempat duduknya untuk menghampiri sang istri yang sambil tertawa- tawa menunjukkan beberapa buah rekaan foto Nareswara dan Nareswari kepadanya.

“ Nara cantik, ya? “ tanya Dee menunjukkan sebuah foto Nareswari. Nara adalah panggilan mereka pada Nareswari.
Kuti mengangguk.

“ Nare juga ganteng, “ katanya tentang Nareswara.

Kali ini Dee yang mengangguk setuju.

Dari televisi, masih terdengar suara penyiar berita yang mengulas beberapa detail mengenai persidangan. Selain nama Ariel, nama Luna Maya juga disebut- sebut.

“ Eh ‘yang, “ kata Dee, tau nggak…

“ Tau apa? “ tanya Kuti.

“ Ternyata memang nggak perlu lho, aku ini jadi secantik Luna… “

nareswarilutiarina

Dengan geli Kuti menatap Dee.

Ini Dia Foto Si Kembar dari Rumahkayu....

SI kembar dari rumahkayu hanya tokoh fiksi, sama halnya dengan keluarga di rumahkayu, termasuk si kecil Pradipta yang merupakan produk imajinasi 'liar' kedua pemilik blog ini. Tapi rasa-rasanya menarik juga jika membayangkan bagaimana tampang si kembar dari rumah kayu itu.

Kebetulan aku menemukan situs yang bisa memadukan foto dua orang dan diwujudkan menjadi sosok anak kecil. Situsnya makemebabies.com. Aku lalu mengupload fotoku dan foto dee (bukan foto terbaru namun setidaknya tampangnya cukup jelas). Dan setelah beberapa kali klik, hanya dalam waktu singkat (gak sampai sembilan bulan ternyata), terlihatlah tampang jagoan cilik rumahkayu, Nareswara.

Kenapa Harus Sekolah?

Anak- anak dan sekolah…

SUATU hari di rumah, dengan asyik aku menatap layar komputer. Yang sedang kulihat saat itu adalah video dari youtube.

Dan seperti di banyak hari lain ketika aku membuka komputer di rumah, karena aku biasa melakukannya di ruang keluarga dimana anggota keluarga lain juga biasanya berkumpul, saat aku menelungkup asyik dengan komputerku begitu, anak- anakku juga berada di dekatku, dengan beragam aktivitasnya sendiri- sendiri. Ada yang membaca, menggambar, ada pula yang tak melakukan apa- apa, tidur- tiduran dan mengalih fungsikan aku sebagai bantal dengan berbaring meletakkan kepala di punggungku ( si bungsu bahkan seringkali bukan hanya berbaring tapi tanpa ba atau bu duduk begitu saja di punggungku! )

Begitu pula hari itu. Sekilas mereka perhatikan apa yang tampil di layar komputerku. Begitu mengenali bahwa yang sedang kulihat adalah video dari youtube si bungsu bertanya ingin tahu.

“ Ibu sedang nonton film apa? “ , tanya anak bungsuku.

“ Bukan nonton film, " jawabku, " Ibu sedang belajar. “

Si kecil mengamati lagi layar di depanku.

“ Belajar apa? Memangnya bisa belajar di youtube? “ tanya anakku lagi.

“ Bisa. Ini kuliah di sekolah di luar negeri, direkam dan disebarkan supaya semua orang bisa ikut belajar, “ ujarku, berusaha menjawab dengan bahasa sederhana.

mit



Yang sedang kulihat saat itu adalah materi kuliah di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Sejak beberapa tahun yang lalu MIT memiliki program yang disebut MIT OpenCourseWare. Tagline yang tertulis untuk program ini adalah " Unlocking Knowledge, Empowering Minds ".

Idul Adha 1431 H

To : All Friends of Rumahkayu


 ♥ anywhere in the world ♥



idul-adha



♥ with warm regards from us ♥

we love you, as always...


cards: courtesy of ecards.com



Bagaimana Cara Menyusui Bayi Kembar?

Hijaunya hutan cemara, birunya gunung…

JIKA ada satu hal yang sangat disyukuri Dee tentang rumah kayu tempat tinggalnya, maka hal tersebut adalah jendela- jendela yang terbuka lebar di semua ruangan.

Hal ini sekarang, sekali lagi, juga membantu Dee melenakan sejenak dirinya sambil memberi ASI pada si kembar.

Duduk di tepi jendela dengan dua bayi kembar di pangkuan, selang sejenak Dee dapat melempar pandang keluar dan seperti yang telah selalu terjadi, pemandangan semacam itu menyegarkan fisik dan jiwanya.

breastfeed-twin



Dee telah menemukan referensi mengenai teknik menyusui si kembar secara bersamaan, dan sudah menguasai caranya sekarang. Hal tersebut membantu mereka semua, baik para bayi maupun Dee dari ketidak sabaran dan ketergesaan.

Hasrat itu...

Hasrat terpendam itu ...

KUTI sudah lama memendam hasrat itu. Hasrat yang tertutupi oleh kegembiraan karena hadirnya sepasang malaekat kecil. Hasrat yang terlupakan karena memang seharusnya begitu. Kuti tahu, seorang perempuan yang habis melahirkan, harus menunggu beberapa saat untuk bisa kembali...

butterfly



Dan Kuti menunggu. Bukan hal yang sukar sebenarnya. Rasa cinta pada istri dan kedua anaknya jauh lebih besar. Lagipula, apalah artinya menunggu 40 hari?

Ketika Kemesraan itu Hadir Kembali...

Hari- hari seperti berlari.

BERPUTAR tanpa terasa, hitungan hari berubah menjadi minggu. Para bayi mungilnya sudah berusia enam minggu, dan Dee merasa situasi kini mulai terkendali.

Di hari- hari pertama setelah si kembar lahir, keletihan seringkali mendera. Dan diluar dugaan Dee, diantara rasa bahagia yang disebabkan oleh kehadiran si kembar yang mungil di tengah- tengah mereka, emosinya seringkali naik turun. Antara gembira, depresi, atau perubahan di antara keduanya.

Kadangkala pula, entah datang darimana, dia merasa seperti seseorang yang tak dapat melakukan apa- apa, merasa kecil dan tak berdaya. Di waktu yang lain, dengan tiba- tiba, kepercayaan dirinya meningkat tinggi.

Perasaan- perasaan yang membingungkan itu, untunglah, tak berlangsung terlalu lama. Suasana rumah yang menyenangkan, obrolan- obrolan seru dan tawa saat para kerabat dan kawan-kawan datang bertandang, dukungan keluarga besar dan terutama Kuti yang ringan hati membantu apapun yang dia bantu sangat berperan dalam membantu kestabilan situasi dan perasaan Dee.

love



Dee tahu bahwa apa yang dirasakannya normal. Ini adalah paradoks dari depresi pasca melahirkan. Ketika rasa sedih muncul justru di hari yang paling membahagiakan baginya saat bayi- bayi mungil dikaruniakan dalam rumah tangga mereka.

Suami Selingkuh atau Seks Pasca Melahirkan?

Suatu hari di rumah kayu...

TIDAK seperti biasa, Kuti terlihat bengong di depan notebooknya. Dia seperti bingung.

"Kenapa 'yang?" Dee yang sejak tadi melihat lagak sang suami, segera mendekat.

Kuti menggeleng kepala. "Gak apa-apa 'yang. Aku cuma bingung..."

question



"Bingung kenapa?"

Aurora

Senja dan teh yang mengepul hangat…

DEE mengaduk gula di dalam cangkir secara perlahan. Ini satu dari sedikit kegiatan yang masih dilakukannya secara manual diantara hal lain yang sudah diotomatisasi.

Tidak bagi secangkir teh hangat untuk Kuti.

Dee tak pernah merelakan hal tersebut diambil alih oleh mesin. Sejak puluhan tahun yang lalu saat mereka baru menikah sampai hari ini, ketika mereka sudah bercucu, membuatkan secangkir teh bagi suaminya dilakukan Dee atas nama cinta. Tak kan dibiarkannya mesin mengambil alih kegiatan ini.

Dee menghampiri Kuti yang sedang membaca berita sore di ruang depan. Di masa kini, berita tak lagi dicetak di lembaran kertas. Kuti saat itu memegang sebuah alat yang sedikit lebih kecil dari telapak tangannya. Dia hanya perlu menyentuhkan ujung jari pada layar alat tersebut untuk memunculkan berita- berita terkini.

aurora


Yang Tercecer dari Pesta Blogger 2010: Keragaman itu...

Ketika kita bicara dengan hati, bungkus luar tak lagi berarti…

JIKA ada yang bertanya, kenapa aku yang biasanya jarang muncul dalam acara kopdar berusaha untuk hadir di Pesta Blogger 2010 ini, maka jawabannya hanya satu: aku menyukai temanya.

Itu alasan utama yang menyebabkan aku berniat hadir dalam acara tersebut.

Tema Pesta Blogger kali ini luar biasa bagus.

: Merayakan Keragaman.

diversity



( Mimpi Tentang ) Rumah di Kaki Gunung

Mimpi- mimpi setinggi gunung itu…

PADA suatu hari kucoba untuk kuraih.

Keinginan untuk tinggal di salah satu tempat yang termasuk ke dalam rentang impianku selama bertahun- tahun, satu saat coba kuwujudkan.

Ketika ada tabungan terkumpul, kukatakan pada suamiku bahwa aku ingin membeli tanah di lokasi tertentu.

Suamiku tertawa. “ Trus mau ngapain di tempat itu? “ katanya.

“ Ya tinggal disana. Nantiiiii… “ jawabku.

Lokasi yang kusebutkan adalah sebuah tempat sepi yang sejuk dan indah. Tempat dimana gunung- gunung yang menjulang akan menyapa pandang setiap saat.

Kubayangkan bahwa kami memiliki sebuah rumah kayu dengan halaman luas yang akan kutanami bunga berwarna- warni.

rumah impian



Rumah Ini Rumah Cinta...

Beragam kejutan itu…

YANG tak pernah kuduga tentang rumah adalah bahwa rumah ternyata bisa menjadi pangkal ketidak sepakatan sekaligus menjadi bahan gurauan yang tak habis- habis…

Setelah berhasil ‘meet halfway’ dalam gaya rumah ( rumah kami cenderung bergaya simpel dengan satu- dua sentuhan etnis dan panel kayu di sana- sini ), ternyata masih ada urusan lain.

Pasal warna dinding.

Kami sepakati sebagian besar warna dinding untuk rumah kami.

Kecuali satu bidang tertentu. Satu sisi ruang keluarga dan ruang makan.

Bukan warnanya, karena kami sudah pula sepakat bahwa dinding tersebut akan dicat hijau.

Hal yang belum diketemukan titik temunya oleh aku dan suamiku adalah, hijau seperti apa yang akan digunakan untuk dinding tersebut.

homesweethome



Aku menginginkan hijau yang agak muda. Suamiku menghendaki hijau gelap.

Lebih dari dua minggu tak juga diketemukan kata sepakat, adik- adikku mulai membuat urusan warna dinding tersebut menjadi bahan gurauan dalam keluarga besar kami.

“ Dulu waktu mau menikah lupa yaaaaa, “ ujar salah seorang adikku sambil tertawa- tawa, “ Belum membicarakan tentang warna dinding seperti apa yang akan digunakan kalau bikin rumah… “

Lalu mereka membuat rumusan untuk jangan lupa mengingatkan pasangan yang akan menikah agar menyepakati lebih dulu kelak warna dinding seperti apa yang akan digunakan jika pasangan tersebut memiliki rumah, agar terhindar dari 'kerumitan' seperti yang aku dan suamiku alami.

Ha ha ha...

Dasar!



Rumah Impian itu... (2)

Tentang halaman, rumput dan bumbu dapur.

HES Hidayat pada suatu hari menceritakan padaku impiannya tentang sebuah rumah yang memiliki dapur dengan jendela menghadap ke halaman, dimana di halaman tersebut dia akan menanam bumbu- bumbu dapur.

herb-1



Aku sama sekali tak heran bahwa dapur dan bumbu dapurlah yang menjadi fokus impian Hes. Sebab Hes gemar dan pandai memasak. Jadi amat wajar bahwa hal tersebutlah yang sering muncul dalam impiannya tentang rumah ideal.

Namun sebenarnya bumbu dapur yang tumbuh di halaman rumah tampaknya menjadi impian banyak orang, bukan hanya Hes.

Aku juga pernah memiliki mimpi- mimpi yang sama.

Rumah Impian itu... (1)

Tentang rumah, mimpi- mimpi dan harapan.

SERTA kenyataan.

“ Andrea Hirata itu tidak menikah ya, Dee? “

“ Setahuku tidak.”

“ Ya pantas. Kalau aku tidak menikah juga aku mau aja tinggal di rumah di tepi pantai seperti itu…”

Aku terbahak.

Kuti ‘menyebalkan’, pikirku. Kenapa sih dia tidak membiarkan aku bermimpi dan mengkhayal lebih lama?

rumah-kayu



Haruskah Suami Menyaksikan Kelahiran Bayinya?

Kesejukan menyelinap masuk ke dalam rumah kayu…

KABUT pagi belum sepenuhnya hilang.

Dee perlahan meletakkan salah satu dari dua bayi kembarnya – Nareswari, yang bergelang warna pink – ke tempat tidur. Di sebelahnya, sang saudara kembar, Nareswara, terlelap tenang.

baby



Si sulung Pradipta sudah selesai mandi dan mengenakan seragam sekolahnya. Dia berjalan menuju ruang makan. Dee mengikuti langkah sang anak kesana. Kuti tak terlihat. Mungkin dia juga ada di ruang makan, pikir Dee.

Tapi ternyata tak diketemukannya sang suami di sana.

Dee melongok ke arah dapur. Tak juga tampak tanda- tanda keberadaan Kuti.

Saat itu, terdengar suara langkah di luar jendela.

Dee menoleh. Dan dia tersenyum.

Suaminya ada di sana.

Di halaman.

Menjemur baju dan popok- popok mungil milik si kecil Nareswara dan Nareswari.

Sebuah dusta di toko buku....

Bunyi nada dering BB memecah keheningan.

SUARA seorang lelaki terdengar.

"Halo ma..."
.....
"Aku lagi di kantor. Lagi bikin laporan. Aku sibuk banget hingga gak sempat makan di luar. Aku tadi suruh office boy beliin makanan..."
.....

cheat



Aku bukan orang yang suka ikut campur urusan orang lain. Namun kata-kata lelaki itu membuat aku 'terpaksa' memasang telinga. Lelaki itu mengatakan kepada 'ma' bahwa dia berada di kantor. Sedang membuat laporan. Padahal dia berdiri tak sampai satu meter di sebelahku. Dan kami tentu saja tidak berada di kantor manapun. Kami berada di toko buku terkenal berinisial Gr, di pojokan tempat buku komik dipajang.

Satu Langkah ( Kecil ) Saja...

Tentang mentoring, dan sebuah lompatan kecil.

Yang ternyata tidak kecil.

Suatu sore, aku terpana di depan pesawat telepon.

Di ujung sebelah sana, di belahan dunia lain, seseorang yang memintaku menjadi mentornya baru saja mengatakan bahwa dia tak tahu bagaimana cara melakukan satu langkah sederhana yang kusarankan untuk peningkatan karirnya.

Akhirnya kukatakan padanya, baiklah, nanti coba aku pikirkan, barangkali saja dapat aku uraikan satu langkah itu menjadi agak detail, mungkin 1 a, 1 b, 1 c sehingga dia dapat melakukan langkah- langkah tersebut dengan mudah.

footprint



***



Otakku terus berputar. Aku sungguh ingin membantu. Juga, penasaran. Keinginan yang disampaikan oleh mentee berbangsa lain itu logis.

Alurnya jelas.

Dia tak mengatakan ingin meraih sesuatu yang membutuhkan lompatan besar atau perubahan ekstrim. Artinya, keinginannya sederhana dan masuk akal. Tapi bagaimana bahkan untuk sesuatu yang semacam itu, yang menurutku hanya perlu satu langkah ke muka dan waktu kurang dari enam bulan untuk mencapainya, dia tak tahu langkah apa yang harus dilakukan, dan, terlebih, tak tahu bagaimana cara melakukannya?

Kuputuskan untuk membuat sebuah tabel agar dapat digunakannya sebagai referensi. Lalu kutuliskan langkah- langkah yang harus dilakukannya secara rinci.

Dan ketika tabel tersebut telah selesai…

Kembali aku terpana.

Pesta Blogger + 2010: Merayakan Keragaman

Diversity is the one true thing we all have in common. Celebrate it every day


Percayalah...


Keragaman adalah keniscayaan


 Sebab jika seragam yang diinginkan Yang Kuasa


Dia tak 'kan ciptakan banyak ragam


~


Keragaman diciptakan


Agar manusia dapat saling belajar


Saling mengerti


Bertoleransi


Dan setiap manusia


Tetap dapat miliki warna sendiri


Yang berpadu selaras diantara berjuta warna lain...


***


pb2010-1

Selangkah Kemuka...

Satu langkah.. dua langkah.. dua puluh langkah?

AKU tersenyum membaca komentar sukangeblog dalam posting yang kubuat. Tanpa sengaja, komentar tersebut menyentuh suatu topik yang memang sudah kuniatkan untuk kutulis dalam posting  lanjutannya.

Yaitu bahwa ukuran satu langkah bagi seseorang dengan orang lain mungkin tidak sama.

Ibarat bermain catur, mungkin saja para grand master itu tidak berpikir dua puluh langkah ke depan, tapi hanya satu langkah. Namun satu langkah yang dipikirkan para grand master tersebut karena logika, latihan dan pengalaman serta pemahaman yang dimilikinya setara dengan dua puluh langkah bagi orang lain...

catur1



One Hundred Steps Ahead

Tentang berpikir jauh ke depan...

MENARIK sekali membaca posting di blog Karel Anderson beberapa waktu yang lalu tentang bagaimana inisiatif dan kemampuan untuk mengantisipasi dan menganalisa situasi akan berdampak pada pencapaian prestasi yang cemerlang dalam pekerjaan.

Aku menyetujui apa yang dikatakan Karel itu, pun memahami pola pikir berlandaskan falsafah ‘begin with the end in mind’.

Begin with the end in mind, adalah cara berpikir yang tidak dimulai dari titik dimana kita berada saat ini, tapi titik akhir yang ingin kita tuju. Lalu dari titik itulah semua ditarik mundur ke belakang. Jadi, tujuannya dulu ditetapkan lalu setelah itu, baru beragam detail rencana teknis dan strategi untuk mencapai tujuan itu disiapkan.

step-ahead



Dengan begini, langkah- langkah yang diambil memang akan menjadi lebih efisien dan terfokus, karena tujuannya jelas...

Apa yang Ditabur Itu yang Dituai...

Senja mengintip...

KUTI baru saja pulang kantor. Dia kini duduk santai sambil membaca koran sore. Dee yang masih cuti, beres-beres ala kadarnya di rumah. Mumpung sepasang bintang kembar sedang tidur. Pradipta yang semenjak menjadi kakak tak sudi lagi dipanggil 'si kecil' sedang bermain sepeda di rumah Mark.

"Eh 'yang, kamu udah tahu? Pak Kusno Dipuromanggolo  masuk rumah sakit. Kamu gak mau menjenguk?" Kata Dee sambil membawa secangkit teh panas.

Kuti melipat korannya. "Oh ya? Sakit apa dia?"

hospital



Ketika Rasa Sportivitas dan Persaingan Sehat Semakin Langka...

Dan gadis remaja itu menunjukkan pada kita seperti apa sebenarnya sportivitas.

SEPERTI apa seharusnya kompetisi yang sehat.

Aku sedang berada di depan komputer, membaca email dan dokumen- dokumen yang dikirimkan Kuti padaku. Belakangan ini ada beberapa hal tertentu yang sedang kubicarakan bersama Kuti dan sehubungan dengan itu aku perlu membaca email serta dokumen darinya.

Saluran internet di rumahku ada di ruangan yang sama dengan ruang dimana televisi berada. Karenanya sambil membaca email serta dokumen yang dikirimkan Kuti dan berusaha mencerna isinya, pada saat yang sama aku juga menyaksikan Grand Final Indonesia Mencari Bakat di layar televisi.

competition1



Dan harus kukatakan, kita harus mengacungkan jempol pada kedua finalis acara tersebut, baik Klantink maupun Putri Ayu. Bukan hanya kepada mereka, tapi patutlah pula kita mengangkat topi pada pembuat konsep acara tersebut.

Cinta itu Berbagi. Cinta itu Kebersamaan.

Snorkeling, karang laut, ikan- ikan dan cinta...

KARANG- karang cantik dan ikan yang berwarna warni itu memanjakan mata kami.

Aku, dan kedua anakku.

Kami berada di Bunaken saat itu.

bunaken



Udara cerah. Langit biru. Laut di sekitar kami beriak tenang. Dan bertiga, kami berenang bersisian menyusuri pantai taman laut di Bunaken. Menjauh dan makin menjauh dari perahu yang mengantarkan kami menyeberang dari Manado ke sana.

Berulang kali kami terkesiap takjub.

Keindahan karang- karang itu. Beragam ikan yang kami lihat. Bermacam bentuk tanaman laut dan berjuta keindahan yang kami saksikan saat itu, hanya membuktikan satu hal saja: Kebesaran Tuhan.

Tak ada yang lain dari itu.

Indah, sungguh indah.

Kami bergerak perlahan, berenang tanpa tergesa.

Pemandangan yang tampak di sekitar kami makin, dan makiiin indah.

Aku menunjuk ke sebuah titik yang terlihat dari tempat kami berada. Tampak ada beberapa orang ada di sekitar situ. “ Di situ, katanya bagus sekali, “ ujarku. Informasi tersebut tadi aku dapatkan dari pengemudi perahu kami.

Bergeraklah lagi aku dan kedua anakku menuju titik tersebut. Sebentar lagi saja, tempat itu sudah akan tercapai. Dan ketika itulah salah satu anakku tiba- tiba berhenti berenang...

Fiksi yang Merasuk ke Dalam Angan

Suatu hari ketika helai- helai kapuk putih beterbangan di angkasa…

PERANG bantal guling! “ seru adikku.

Aku terbahak.

Kami berada di dalam mobil, di sekitar Kebun Raya Bogor ketika itu.

Mobil membelok dan adikku dengan penuh minat memperhatikan nama- nama jalan di seputar area itu. Ketika kutanyakan apa yang dia cari, pertanyaan itu dijawabnya dengan, “ Rumah Tia. Di sekitar sini kan, mestinya? “

Kembali aku tergelak.

“ Memang di sini ya rumahnya? “ tanyaku. Adikku mengangguk. “ Jalan Salak, kan? “ katanya. Aku menggelengkan kepala. Tidak ingat, jawabku.

“ Iya, jalan Salak, “ jawab adikku. Lalu dia menyebutkan sebuah nomor yang konon adalah rumah Tia yang disebutnya tadi.

***



Siapa Tia?

Oh bukan, dia bukan kawan kami. Bukan seseorang yang dikenal sehari- hari oleh adikku maupun aku.

novel



Yang Ringan dan Yang Lucu Tentang ASI...

Air Susu Ibu itu…

MEMBERIKAN Air Susu Ibu (ASI) pada bayi sungguh melibatkan banyak rasa. Ada berlimpah senang, bahagia, haru, dan di lain pihak, tak terhitung pula ‘kehebohan’ yang terlibat…

Benar- benar ‘rasanya rame’ !

mothers-love2



Jika ditambah dengan urusan menampung ASI, kehebohan dan beragam rasa itu menjadi berlipat ganda. Apalagi bagi ibu bekerja seperti aku.

Mari kita mulai cerita dengan menengok isi tas.

Karena Aku Cinta Padanya...

Masih tentang ASI.

AIR Susu Ibu.

Dan bicara tentang ASI, bagiku, tak kan dapat dipisahkan dengan ingatan akan berbotol-botol ASI beku di dalam freezer.

ASI beku?

Ya. ASI beku.

Aku adalah seorang ibu bekerja. Dan karenanya, setiap kali setelah melahirkan seorang bayi saat menjelang kembali ke kantor, ada satu ‘ritual’ khusus yang kulakukan.

Yaitu: menampung ASI.

asi



Sekitar sebulan, atau paling sedikit tiga minggu menjelang tanggal aku harus kembali kekantor, saat ada jeda ketika sang bayi sedang tidur, aku menampung ASI-ku. Memasukkannya ke dalam botol susu steril,lalu kuberi nomor, tanggal dan jam. Kemudian membekukannya.

ASI beku yang terkumpul inilah yang kelak akan diberikan pada bayiku saat aku sudah harus kembali ke kantor.

Cinta Yang Mengalir Deras Itu...

Cinta yang mengalir deras itu…

BERNAMA Air Susu Ibu.

ASI.

Menulis serial tentang si kembar Nareswara dan Nareswari di rumah kayu merlemparkanku pada ingatan tentang situasi yang ( beberapa kali ) kuhadapi di tahun- tahun silam.

Seperti yang dikatakan Kuti, dalam kehidupan nyata, aku tak memiliki anak kembar. Ide tentang kehadiran bayi kembar di rumah kayu adalah satu dari sekian ide ’ iseng tapi produktif ’ yang terjadi saat gurauan atau pemikiran error salah satu dari kami disambut gembira dan alih- alih ditolak malah diterima dan dikembangkan menjadi error pangkat dua ( atau error kembar? ha ha ha !) oleh yang lain.

Tapi sungguh, tak perlu memiliki bayi kembar untuk mengalami situasi dimana bahkan sekedar untuk mandi dan makanpun seorang ibu yang baru melahirkan bayinya harus mencuri waktu. Karena begitu memiliki bayi, jika ibu tersebut memutuskan untuk merawat sendiri bayinya dan memberinya ASI, maka jadwal hidup sang ibu akan tergantung dan diatur oleh bayinya, bukan sebaliknya.

breastfeeding



Dan itulah yang terjadi padaku saat bayi- bayi mungil dikaruniakan dalam rumah tangga kami – aku dan suamiku.

Bagaimana Membedakan Sang Bintang Kembar?

Pagi yang sejuk.

EMBUN masih menggantung di ujung daun. Di kejauhan, gunung dan hutan cemara terlihat samar karena tertutup kabut.

Dee duduk di dekat jendela. Menikmati semilir angin yang menyapa kulit. Memandangi hutan cemara sambil memberikan ASI pada salah seorang bayinya yang mulai kenyang dan mengantuk.

Di sisi lain rumah kayu, Kuti juga berdiri di depan jendela. Menggendong bayi yang seorang lagi. Dari jendela dimana Kuti berdiri tampak sederetan pohon jacaranda dengan bunga- bunga ungu yang memenuhi pohon.

jacaranda



Refleks, Kuti menoleh ke arah Dee. Pohon berbunga ungu itu ditanam di halaman rumah mereka atas permintaan Dee yang sejak lama jatuh cinta pada jenis bunga tersebut. Ternyata secara kebetulan, pada saat yang sama istrinya juga sedang memberikan kode pada Kuti dengan mengangguk pada bayi yang tadi sedang diberinya ASI.

Kembar Dua, Kembar Tiga...

Tentang kembar


ADA kesibukan baru di rumah kayu. Apalagi kalau bukan kehebohan gara-gara lahirnya bayi kembar. Sebagai penulis, aku dan Dee juga ikut 'heboh'. Maklum, ini pertama kalinya kami menulis sesuatu yang bukan berdasarkan pengalaman pribadi.


Di dunia nyata, aku dan Dee tidak punya anak kembar (atau mungkin lebih tepat 'belum punya' ya? Karena bisa saja kapan-kapan....). Jadi beberapa posting yang dibuat asli imajinasi kami, baik berdua maupun sendiri-sendiri.



triplets1



Sesungguhnya, ide untuk memunculkan bayi kembar juga datang nyaris tanpa rencana. Hanya bincang iseng melalui sms, dan akhirnya diputuskan kalau adik Pradipta itu jumlahnya dua orang. Meminjam istilah Erry Andriati, 'beli satu gratis satu', atau seperti yang dikatakan Pradna sebelumnya, beli satu dapat dua, hehehe.

Girls Will be Girls...

Bintang bernyanyi dan menari

ITU yang terjadi di langit malam.

Sementara itu, di rumah kayu, kedua bintang kembar haus dan menangis…

Dee membuka matanya. Rasanya baru sebentar sekali dia terlelap ketika rengekan salah satu dari dua bayi kembar itu membangunkannya (lagi).

Dan seperti biasa, saat salah satu terbangun, tak lama kemudian saudara kembarnya akan pula terbangun serta mulai merengek. Bayi yang terbangun belakangan ini yang akan perlu ditenangkan dulu oleh Kuti sambil menanti Dee selesai memberi ASI pada bayi yang pertama.

Hari- hari seperti berlari.

Repotnya Mengurus Bayi Kembar

Tawa dan tangis. Dan bingung


RUMAHKAYU kini semakin semarak. Hadirnya dua anggota baru membuat kesibukan di rumahkayu bertambah. Pradipta adalah sosok yang paling gembira. Dia sangat bangga telah menjadi kakak. Dan adiknya dua pula. Pradipta biasanya langsung 'sewot' jika salah satu adik bayinya menangis.



twinbaby_basket



Dua hari lalu, Pradipta diberi tugas menjaga adiknya karena sang Bunda hendak ke kamar kecil. Dan tiba-tiba salah satu bayi menangis. Pradipta berusaha membujuk. Dengan membunyikan mainan. Bertepuk tangan. Mengelus hingga mengusapkan tangan membelai. Namun adik bayi tetap menangis. Dengan panik Pradipta memanggil bundanya yang terasa sangat lamaaaaaa sekali membuang air (yang seharusnya) kecil.