Yang Ringan dan Yang Lucu Tentang ASI...

Air Susu Ibu itu…

MEMBERIKAN Air Susu Ibu (ASI) pada bayi sungguh melibatkan banyak rasa. Ada berlimpah senang, bahagia, haru, dan di lain pihak, tak terhitung pula ‘kehebohan’ yang terlibat…

Benar- benar ‘rasanya rame’ !

mothers-love2



Jika ditambah dengan urusan menampung ASI, kehebohan dan beragam rasa itu menjadi berlipat ganda. Apalagi bagi ibu bekerja seperti aku.

Mari kita mulai cerita dengan menengok isi tas.

Karena bertekad untuk tetap memberikan ASI setelah kembali bekerja seusai cuti hamil bagi ketiga anakku, pada jam-jam tertentu di kantor kutampung ASI-ku. Artinya, selama periode itu, aku membawa beragam ‘peralatan perang’ yang berhubungan dengan kebutuhan menyangkut ASI itu ke kantor. Jadi, jika saja tas yang kubawa ke kantor dibuka, maka akan terlihat bahwa isinya adalah kombinasi antara dompet, agenda, alat tulis, telepon genggam, laptop, buku, dan juga... botol susu, termos, wadah es batu, dan sebagainya.

Benar- benar seperti tas Doraemon deh: segala ada!

Itu baru tas.

Belum lagi jika ada ‘kecelakaan’ seperti yang ditanyakan oleh sukangeblog dalam posting sebelumnya: bagaimana jika listrik padam ?

Ha ha ha. Kejadian mati listrik ini ada satu dua kali terjadi, dan biasanya kami menanti dulu beberapa saat, dengan harapan matinya hanya sebentar. Jika hanya sebentar, aman, sebab suhu freezer masih tetap cukup dingin untuk mempertahankan titik beku. Tapi jika setelah sekian menit listrik tak lagi juga kembali menyala, maka seluruh botol beriisi ASI yang sangat berharga itu akan dipindahkan sementara kedalam termos es dan berbalok- balok es batu akan ditaruh di dalam termos yang sama, untuk menjaga agar ASI tersebut tak mencair…

***



Selain urusan PLN, masih ada ‘kecelakaan’ lain yang jika dikenang sekarang sungguh lucu rasanya.

Ada suatu kejadian menggelikan yang masih kuingat hingga saat ini. Yaitu ketika pada suatu sore, saat pulang kantor, kubawa pulang botol berisi ASI yang kutampung di kantor di dalam tasku. Botol tersebut ditaruh di dalam termos kecil, dan seperti biasa, ada balok- balok es batu yang juga dimasukkan kedalam termos tersebut untuk menjaga supaya suhu dingin tetap dapat dipertahankan.

ASI yang kubawa pulang dari kantor biasanya hanya dingin, tapi tidak beku.

Aku pulang ke rumah naik kereta. Dan sore itu, kutaruh tas berisi termos dimana botol susu berisi ASI tersebut di dalam rak barang di atas kepala. Kereta mulai berjalan. Aku baru saja hendak membaca buku ketika seorang Bapak yang duduk berdekatan denganku di dalam kereta tampak mengamati rak di atas kepalanya, seakan mencari sesuatu.

Kuperhatikan Bapak- bapak tersebut, dan... aduh, sungguh , ketika menyadari apa yang sebenarnya terjadi, aku setengah mati menahan tawa. (Juga menahan malu!) Ha ha ha.

Jadi, begini kejadiannya. Setelah menatap ke atas kepalanya ke arah rak barang, Bapak tersebut berkomentar, “ Eh, apa ya yang netes dingin begini? ”

Walaahhh !!!

Ha ha ha. Ya ampunnnnnn… Hahahahaha…

Kuperhatikan tetesan yang dimaksud dan dengan tampang yang kubuat sangat tenang kuambil tas tersebut lalu kutaruh di pangkuanku. Bapak- bapak itu menatapku ingin tahu, apa sebenarnya isi tas yang kupegang itu. Aku tersenyum dan meminta maaf padanya, tapi tak ada penjelasan yang kuberikan. Berlagak pilon, tak kuceritakan sama sekali apa penyebab tetesan dingin tadi.

Ha ha ha... Dalam hati, aku geli sekali.

Rupanya, es batu yang ada di dalam termos es tersebut, entah bagaimana tak terkemas rapi. Padahal es- es batu tersebut sebenarnya kumasukkan kedalam kantong plastik sebelum kutaruh di dalam termos. Nah, kali itu es batu tersebut mencair sedikit dan.. menetes keluar termos, kemudian tetesannya jatuh di tangan Bapak- bapak yang duduk di dekatku tadi.

Hahaha…

Aiiiihhhhh, untunglah yang mencair dan menetes itu ’hanya’ es batunya saja, dan bukan ASI yang kutampung di kantor. Sungguh, aku lega sekali saat melihat bahwa tetesan tersebut berwarna bening dan bukan putih susu. Tak bisa kubayangkan jika yang menetes tersebut adalah ASI-ku. Bagaimana coba cara menjelaskan pada Bapak- bapak tersebut jika itu yang terjadi ? Ha ha ha…

p.s. i love you



*** bagian ketiga dari serangkaian tulisan ( tamat dulu ya, soalnya kalau disambung lagi Kuti keenakan, nggak dapat giliran posting... ha ha ha... ) ***

picture taken from: sebchuajr.multiply.com/photos/album/15/MOTHERS_LOVE

4 comments:

rice2gold said...

ha...ha...ha....ngakak dipagi hari....(tp cuma dalam hati). gokil....abies..........

matanaga said...

bener-bener rame rasanya..?? ;)
kalo yg netes asi-nya bisa berabe urusanya, mbak..?
bisa kena pasal 'kelalaian menaruh darah segar'..??
seruww.. :)

eh... apa ada pasal berdarah- darah segala terlibat di sini? air matanya ikutan sekalian ngga, jadi bersimbah darah dan air mata? he he he. just kidding! ;-) d.~

hes said...

aku tidak bekerja jadi tak pernah ngerasain riweuhnya menyimpan ASI.tetapi kalo cerita lucu soal simpanan ASI di kantor aku punya satu ceritanya kakak iparku. aku lupa awalnya mengapa ia menyimpan ASI di plastik bening (mungkin persediaan botol susu sudah penuh entah). suatu hari ia menyimpan ASI dalam plastik itu di lemari es dapur di kantor. kebetulan temannya hendak minum kopi dan sedang mencari persediaan susu yang ternyata habis. ia bertanya sambil mengacungkan ASI simpanan kakakku 'susu siapa nih? buat gue ya?' :lol: hahaha

hes... asli yang ini lucu banget... ( dan mengharukan! ) d.~

mechta said...

Wah..untung saat itu ga ada yg tahu mbak bawa susu dingin ditermos itu ya... Klo org2 pada lihat bisa2 ditawar buat pelega tenggorokan..hihi...

Post a Comment