Girls Will be Girls...

Bintang bernyanyi dan menari

ITU yang terjadi di langit malam.

Sementara itu, di rumah kayu, kedua bintang kembar haus dan menangis…

Dee membuka matanya. Rasanya baru sebentar sekali dia terlelap ketika rengekan salah satu dari dua bayi kembar itu membangunkannya (lagi).

Dan seperti biasa, saat salah satu terbangun, tak lama kemudian saudara kembarnya akan pula terbangun serta mulai merengek. Bayi yang terbangun belakangan ini yang akan perlu ditenangkan dulu oleh Kuti sambil menanti Dee selesai memberi ASI pada bayi yang pertama.

Hari- hari seperti berlari.

Pagi- siang- sore- malam, berkejaran dengan beragam kegiatan sehubungan dengan sang bayi kembar. Bahkan untuk sekedar makan dan mandipun Dee harus mencuri waktu saat kedua bayi tertidur sebentar. Bukan sekali dua kali dia baru saja menyuapkan sesendok nasi ketika salah satu dari bayinya mulai merengek dan karena tak segera mendapat ASI yang diinginkannya sebab Dee lalu suara tangis keras dan melengking akan dikeluarkan sang bayi.

Kuti masih tak dapat membedakan yang mana bayi perempuan dan mana bayi laki- laki dari kedua bayi kembar tersebut. Dan, ha ha.. baru sekarang Kuti menyadari bahwa saat membeli perlengkapan bayi dulu, Dee sedikit sekali membeli baju- baju berwarna pink atau biru. Dia memilih warna netral ketika itu.

Karena mereka telah sepakat untuk tidak mencari tahu apa jenis kelamin sang bayi yang berada di dalam kandungan, maka rupanya Dee memutuskan untuk menyiapkan pakaian dalam warna netral saja daripada spesifik biru atau pink. Karena itulah dalam hal ini, warna baju tak membantu.

Omong- omong, dalam hati sebenarnya Kuti meragukan apakah Dee benar- benar tak tahu apa jenis kelamin bayinya saat bayi tersebut masih berada dalam kandungan, karena.. dengan gemas Kuti berpikir, jika urusan bayi kembar saja Dee bisa tak mengatakan padaku sampai hanya beberapa hari menjelang persalinan, maka mungkin saja dia sebenarnya sudah tahu pula jenis kelamin kedua bayi kembarnya itu, pikir Kuti…

Ada banyak hal lucu dan menyenangkan terjadi dengan kehadiran bayi. Apalagi dua orang sekaligus.

Tentu, ada pula banyak keriuhan dan kelelahan terlibat. Tapi kelelahan itu dengan segera akan menguap ketika melihat bayi- bayi mungil itu seakan tersenyum. Seakan, sebab menurut apa yang pernah diketahui Dee dan diceritakannya pada Kuti, jika bayi yang baru lahir dan berusia beberapa minggu tampak tersenyum, sebenarnya tarikan bibir itu tidak benar- benar dimaksudkan sebagai senyum oleh sang bayi. Bagi para bayi, tarikan bibir yang terbentuk itu sebetulnya semacam gerak refleks saja.

Sang kakak, Pradipta, sungguh menyayangi kedua adiknya.

Khusus mengenai Pradipta, agar si kecil ini tak sampai merasa diabaikan karena kelahiran si kembar, pada hari- hari libur Kuti menyisihkan beberapa jam di dini hari untuk melakukan kegiatan yang 'hanya untuk kita berdua' bagi si kecil, seperti mengajak Pradipta bersepeda ke pinggir danau, meniti pematang sawah, atau ke rute- rute lain yang diinginkan Pradipta.

Dan…

Ha ha ha…

Boys will be boys
, kata kata pepatah.

Ah, pikir Kuti, mengapa hampir tak pernah disebut- sebut tentang "girls will be girls", as well? Sebab, paling sedikit begitulah yang diketahui Kuti tentang Dee. Sudah lama Kuti tahu bahwa "there's a child inside" yang muncul dari waktu ke waktu pada diri istrinya itu...

Sebab…

Ha ha ha.. Kuti geli sekali.

Dulu, bando, pikir Kuti.

Sekarang…

Inilah yang dibeli Dee untuk sang bayi mungil yang berjenis kelamin perempuan :

boneka



Sebuah boneka, yang ukurannya bahkan lebih besar dari para bayi di rumahkayu.

Kuti belum lupa kejadiannya.

Pada suatu saat, ketika para bayi baru saja tertidur dan Dee serta Kuti kemudian mencuri waktu bercakap- cakap ringan. Mereka mengobrol tak tentu arah, dari urusan si kecil sampai...

Kuti menatap Dee ketika Dee yang seperti baru saja teringat suatu hal berjingkat menuju lemari dan mengeluarkan sesuatu...

Astaga!

: Sebuah boneka !

Dan saat kemudian setelah itu Kuti bertanya pada Dee kapan dia membeli boneka tersebut, Kuti sungguh makin.. makin dan makin gemas terhadap istrinya. Tanpa rasa berdosa Dee mengatakan pada Kuti bahwa dia membeli boneka tersebut saat sang bayi masih berada dalam kandungannya.

Lalu, masih dengan raut muka polos tak bersalahnya, Dee mengatakan pada Kuti bahwa dia membeli boneka itu bagi sang bayi untuk menemaninya tidur…

Dalam hatinya Kuti sungguh tersenyum lebar.

Boneka itu... untuk menemani bayi tidur, kata Dee?

Ah, pikir Kuti geli, paling- paling yang sesungguhnya terjadi adalah Dee yang tertarik pada boneka- boneka itu dan menggunakan bayinya sebagai alasan untuk memiliki boneka tersebut...

Dasar Dee! pikir Kuti. Ha ha ha ...

p.s. i love you

6 comments:

sukangeblog said...

trus, kapan nama bayi kembarnya dipublish? ato belum punya nama yang cocok? hehehehe ;)

didaftarin dulu di catatan sipil, kannnn... 'ntar diumuminnya kalo akte kelahirannya udah keluar... :lol: d.~

mechta said...

Jangan-jangan....mo ada quiz tentang nama bayi kembar nih...hehe...

He he.. ngga koq, cuma lagi dipas- pasin dulu... :P d.~

Suara Hati said...

Hmmmm...udah ketinggalan jauh nih...tahu2 pradipta dah punya adik kembar.....hehehehe....btw, kira2 punya resepnya gak yah spy bs punya anak kembar ?katanya genetis yah?

Mmm... kalo alasan lahirnya bayi kembar di rumahkayu siiihhh masuknya klasifikasi 'other', 'unknown', 'out of the blue', dan semacamnya, Mou... he he he :P d.~

isti said...

wah...sudah lama tidak mampir kemari..btw ini cerita bersambung ya?

terimakasih ya sudah mampir lagi...
iya, cerita di rumahkayu memang semua bersambung (walau kadang- kadang juga ngga nyambung satu sama lain, he he he ... ) ;-) d.~

funnie said...

senangnya punya bayi kembar...
^-*
salam kenal.....

Salam kenal kembali. Terimakasih ya sudah mampir... d.~

srexAsyangar said...

Hehe...memang iya, keliatan kalo Dee suka muncul childish nya...dan itu kayaknya ukan karena dia ingin bermanja-manja...tapi emang sudah bawaan sejak masa kecilnya. Tapi memang laki2 ada yg suka dg tipe perempuan kayak gitu....itu lebih baik, karena ada juga perempuan yg suka perempuan childish...padahal dia udah ber suami...

Hwaduuuh... black campaign niiiihhhhh... Balas dendam karena serial pak A suka aku jungkir balikin yaaaaa... Awas lho! Hahaha...:P d.~

Post a Comment