Jejak Alien, Imajinasi dan...

Pagi yang semerbak...

KUTI sedang membaca koran pagi. Menikmati sajian berita terbaru. Kendati nyaris semua berita sudah disajikan televisi dan internet, Kuti tetap merasa perlu membaca 'versi koran'. Pada beberapa hal, berita versi koran menyajikan sebuah peristiwa lebih dalam dan kompleks.

"Kamu gak ke Sleman hari ini 'yang?" Dee bertanya sambil menuangkan kopi panas.

"Ke Sleman? Ngapain?"

"Lho, bukankah katanya ada jejak peninggalan UFO di Sleman? Kamu percaya UFO itu ada kan?" Balas Dee, setengah meledek.

Kuti tersenyum, dapat merasakan nada sindiran sekaligus bercanda pada kalimat istrinya.

"Aku percaya ada kemungkinan kehidupan di luar bumi. Tapi dari sisi sainsnya. Tapi aku belum tau apakah kehidupan di luar bumi sudah pernah mendatangi bumi melalui benda terbang tak dikenal atau tidak..."



"Tentang crop circle di Sleman, gimana menjelaskannya?" tanya dee lagi.

"Begini, aku pernah nonton di National Geographic. Crop Circle bisa dibuat secara manual dalam waktu tak sampai dua jam, hanya menggunakan tongkat sederhana. Tapi yang membuat harus punya citarasa seni yang tinggi. Juga pengetahuan pada landscape serta skala..."

"Jadi itu bisa dibuat manusia?"

"Bisa. Tentu bisa. Tapi untuk menentukan apakah itu dibuat manusia atau bukan, harus diteliti.  Misalnya melihat bagaimana patahan atau rebahan padi, apakah ada jejak hangus, mengukur sisa radiasi kalau ada, dan sebagainya. Tentu saja diperlukan teknologi. Aku tidak tau apakah di Indonesia sudah ada teknologi semacam itu..."

"Jadi, artinya, kehidupan di planet lain sejauh ini masih sebatas imajinasi?"

"Bisa ya bisa tidak," kata Kuti. "Aku pernah lihat tayangan BBC Knowledge, tentang mikroorganisme yang bisa hidup di suhu atau situasi yang sangat ekstrim. Di sebuah kompleks air panas mendidih di AS ditemukan mikroorganisme. Pada kotoran pinguin yang membeku di Antartika ditemukan mikroorganisme. Pada cairan di reaktor nuklir juga ditemukan mikroorganisme. Jadi pada situasi yang menurut manusia normal gak mungkin ada kehidupan ternyata ada kehidupan. Dan ini terjadi di bumi..."

"Jadi secara teori, mengacu pada apa yang kamu saksikan di BBC, pada lingkungana ekstrim di luar bumi bisa saja ada kehidupan?"

Kuti mengangguk. "Teorinya begitu, sebagaimana yang dipaparkan BBC Knowledge. Tapi baru sebatas teori karena pembuktiannya sangat sukar. Namun secara matematis, seharusnya memang ada. Di galaksi Bima Sakti ada milyaran bintang yang seperti matahari bumi. Sebagian besar bintang itu punya planet yang mengellingi. Masak sih dari milyaran bintang itu tak satupun yang mendukung kehidupan di planet yang mengitarinya? Kalau di Bima Sakti gak ada kehidupan, maka ada ribuan galaksi lain yang juga masing-masing dihuni milyaran bintang..."

"Kamu kayaknya terlalu sering nonton film science fiction 'yang..." Ledek Dee, sambil tertawa.

Kuti juga tertawa. "Menurut aku sih topik alien itu hanya untuk bersenang-senang. Begitu juga seharusnya kita menyikapi crop circle di Sleman. Santai sajalah. Bisa jadi itu memang karya manusia yang punya sisi artistik yang tinggi..."

"Ehhh yang, baru keingat," kata Dee. "Kamu pernah punya blog tentang alien di blogdetik bukan?"

"Iya. Alienindo. Tapi gak pernah diupdate lagi..."



"Kenapa?"

"Aku lupa passwordnya apa," jawab Kuti sambil tertawa. "Lagian sekarang lebih enak aku menulis cersil di padepokan daripada alien. Nanti aja kalau kapan2 aku ingat passwordnya, mungkin bisa diteruskan...."

"Hmm.. kayaknya kita harus menghubungi admin blogdetik nih kalau passwordnya lupa..."

p.s

I love you...

** foto diambil dari vivanews.com dan alienindo.blogdetik.com**