Cersil: Realita Karya Fiksi

ADA kegairahan baru di rumahkayu. Kegairahan sehubungan dengan dimulainya proyek baru: membuat cerita silat. Ide membuat proyek ini muncul mendadak. Dan seperti biasa, kami langsung sepakat dalam banyak hal. Termasuk ketika aku mengusulkan agar tema utama cersil yang dipaparkan di padepokan mengacu ke sebuah film Barat. Dee langsung setuju, walaupun dia belum nonton filmnya!!

Proyek ini menjadi sangat menarik karena dikerjakan oleh dua orang yang memiliki cara pandang berbeda pada dunia persilatan. Aku (dulu) pecandu cerita silat. Rasa-rasanya aku sudah membaca semua kisah yang ditulis sang maestro Kho Ping Ho, (terutama serial Pulau Es dan keluarga Cin Ling Pai) serta beberapa judul dengan setting Jawa kuno. Aku juga telah membaca beberapa  kisah terkenal karya pengarang cersil luar, termasuk trilogi karya Chin Yung (Sia-tiauw Eng Hiong, Sin-tiauw Hiap Lu dan To Liong To) dan kisah karangan Khu Lung (Gu Long) seperti serial Pendekar 4 Alis dan beberapa judul serial Pendekar Harum, Pendekar Binal dan serial si Pisau Terbang.





Sementara Dee, kayaknya bukan penggemar cerita silat. Bahkan mungkin, walau tergolong suka membaca, dia seumur hidup belum pernah membaca satu judul cerita silat ;)

Namun perbedaan ini tidak menjadi penghalang. Justru menjadi katalisator yang sangat menarik. Pasti mengasyikan melihat bagaimana seorang yang belum pernah membaca cerita silat lalu menuliskan adegan tentang dunia persilatan...

Kami sendiri telah memutuskan untuk membuat cersil dengan gaya bertutur khas rumahkayu. Atau merupakan kombinasi antara gaya menulis di s3l dan daunilalang. Ada bagian tertentu di mana kami bermain kata-kata, namun ada sisi di mana adegan ditulis dengan tempo cepat dan menghentak (ini baru rencana, karena selain bab 1 yang sudah dipublish dan beberapa baris draft yang ditulis Dee, kami belum mengerjakan apa-apa, hehehe...)

***

Kisah fiksi selalu menarik karena memberi keleluasaan bagi pengarang untuk mengeksplorasi semua kemungkinan. Masyarakat pun umumnya bisa menerima karya fiksi sebagai sebuah 'realita'.  Itu sebabnya kisah serta film tentang vampir, tukang sihir, robot alien atau super hero sangat disukai. Tak ada yang mempertanyakan logika, atau mempersoalkan, misalnya apakah Harry Potter dan dunia sihirnya benar-benar ada di Inggris atau tidak.

Dunia fiksi, sebagai bagian dari karya kreatif manusia, memungkinkan terjadinya penggabungan alur waktu. Karya fiksi pada hakekatnya sama dengan lukisan. Seseorang bisa melukis apa saja yang dia mau, termasuk misalnya melukis bagaimana seekor T-Rex mengejar manusia purba. Di lukisan, sah-sah saja jika ada T-Rex mengejar manusia purba, walau dalam realita T-Rex tak akan pernah mendapat kesempatan mengejar manusia purba karena keluarga besar dinosaurus sudah musnah jutaan tahun sebelum manusia purba eksis.

Dalam konteks inilah kisah 'Dendam dan Asmara' dibuat dan ditayangkan di padepokanrumahkayu.blogdetik.com. Kisah itu murni fiksi, murni khayalan, kendati mengambil alur setting pada kerajaan yang benar-benar ada, yakni Majapahit. Beberapa tokoh Majapahit juga akan muncul sepintas, seperti Mahapatih Gajah Mada. Selebihnya adalah imajinasi penghuni rumahkayu.

Tentu saja kami berusaha menampilkan beberapa fakta serealistis mungkin. Itu sebabnya kami antara lain menggunakan kitab Negara Kertagama sebagai panduan (kitabnya tentu saja yang versi bahasa Indonesia, hehe. Ternyata ada di Google :) ). Beberapa kisah yang memiliki keterkaitan dengan Majapahit juga kami jadikan acuan, termasuk karya fenomenal pengarang favoritku, Arswendo Atmowiloto, yakni Senopati Pamungkas.

***

Proyek membuat cerita silat adalah bagian untuk menyalurkan kegelisahan dan imajinasi yang selama ini tidak mendapatkan wadah yang sesuai. Tentu, kami akan mengerjakannya disesuaikan dengan waktu luang. Jadi janganlah berharap untuk mendapatkan update kisahnya setiap hari.

Cersil ini juga kami gunakan untuk bersenang-senang. Karena itu kami berencana menampilkan karakter pendekar yang 'terinspirasi' oleh teman-teman sesama bloggerdetik. Jadi jangan heran jika kelak Anda menemukan karakter bernama Pendekar Padi Emas, Pendekar Pemalas, pasangan Pendekar Mantera Kata, atau Eyang Aranjarium dalam kisah ini... ;) :)

p.s

we love youuuu

gambar diambil dari members.fortunecity.com/guylon/arta/chinyung.htm