Putaran Roda Kehidupan

Suara gelak tawa terdengar dari sana sini...

DEE sedang berkumpul dengan beberapa orang kawan baiknya saat itu. Mereka sedang berbuka puasa bersama.

Seperti biasa, beragam kisah dan cerita dipercakapkan saat itu.

Termasuk...

“Wah... ”. terdengar suara Kinanti, salah seorang kawan Dee yang sedang bicara pada Sekar, seorang kawan lain.

“ Lalu bagaimana sikap Didiet pada Edi? ” terdengar lagi suara Kinanti.

Dee menyimak percakapan tersebut sambil menduga-duga. Kinanti dan Sekar adalah kawan lama dari masa sekolahnya. Mereka berdua pernah bekerja di kantor yang sama.

Dee sendiri tak pernah sekantor dengan kedua kawannya itu sehingga dia tak mengenal orang- orang yang namanya disebutkan oleh Kinanti pada Sekar.

" Kawan sekantor? " tanya Dee pada kedua kawannya itu.

Serentak keduanya mengangguk.

" Ya Dee, " jawab Kinanti.

" Edi pernah menjadi supervisor langsung kami bertahun- tahun yang lalu, " komentar Sekar.

" Dan Didiet? " tanya Dee.

" Didiet seangkatan dengan kami, " kata Kinanti. " Saat mulai bekerja, kami mendapatkan training bagi pemula. Kami ada dalam angkatan yang sama saat training tersebut. "

Hmmm. Dee mengangguk mengerti. Dia diam lagi mendengarkan percakapan tersebut.

" Jadi, bagaimana sikap Didiet pada Edi? " terdengar Kinanti mengulangi pertanyaannya pada Sekar.

" Didiet baik, " jawab Sekar, " Dia fair, memperlakukan Edi selayaknya perlakuan yang baik pada anak buahnya. Dia juga memberikan supervisi padanya. "

" Wow ! " seru Kinanti, " Dia tidak membalas dendam sama sekali ? "

" Sepertinya tidak, " jawab Sekar. " Dia bijak dan bersikap sangat patut. "

" Hmmm... " komentar Kinanti. Lalu sebelum Sekar sempat berkata- kata lagi, Kinanti sudah melanjutkan bicaranya.

" Aku sungguh ingin tahu, " kata Kinanti, " Apa yang ada dalam perasaan Edi. Terutama mengingat apa yang dulu pernah dilakukannya pada Didiet... "

Sekar mengangguk.

Kemudian, menyadari bahwa ada Dee diantara mereka, Kinanti menerangkan pada Dee bahwa dulu, di kantor mereka yang lama, Edi yang sedang mereka percakapkan pernah menjadi supervisor mereka. Baik Kinanti, Sekar dan Didiet ada di dalam unit yang sama dimana Edi menjadi atasan mereka.

" Dan Edi ini sama sekali bukan model supervisor idaman, Dee, " kata Sekar pada Dee, " Dia sama sekali tak punya perhatian pada anak buahnya. Sikapnya bossy. Sangat penuntut, seringkali mempekerjakan anak buahnya secara berlebihan, dan memberikan penilaian berdasarkan like dan dislike. Seringkali ada banyak faktor yang sebenarnya tak ada hubungan dengan pekerjaan yang bisa dibuatnya menjadi masalah untuk membuat bawahan, terutama yang tak disukainya,  tampak sangat buruk."

Tak perduli dia benar atau salah, Edi adalah jenis atasan yang memberikan titah tak terbantah pada anak buahnya. Bicara dengan bahasa yang kasar dan semena- mena pula pada para anak buah.

" Di unit kami dulu, " kata Kinanti, " Ada tenaga administrasi yang rajin luar biasa. Namanya Lina. Kami semua terbantu karenanya."

" Tapi pernah suatu hari, Dee, " lanjut Kinanti, " Ada perubahan posisi meja- meja di dalam kantor kami. Lina ditempatkan duduk berdekatan dengan Edi. Dan tahu tidak Dee, di hari pertama hal tersebut terjadi, Edi dengan suara keras berkata, " Ini siapa sih yang ngatur tempat duduk? Masa' aku ditempatkan berdekatan dengan nyamuk kebun begini? "

Dee tercengang. Nyamuk kebun? Ada seseorang yang mengatakan sesuatu yang sangat menghina dan tidak patut begitu pada orang lain?

" Jadi, Edi menghina Lina, dengan mengata- ngatai dia sebagai nyamuk kebun? " tanya Dee

Kinanti dan Sekar serentak mengangguk.

" Lina secara fisik mungkin tidak memenuhi kriteria Edi tentang apa yang disebut canyik, Dee, " kata Sekar, " Dan begitulah yang dikatakannya. Lina sendiri ada di mejanya saat itu. Aku yakin dia mendengar apa yang dikatakan Edi. "

Dee menggeleng- gelengkan kepala.

" Ya tapi begitulah, roda berputar kan? " komentar Kinanti.

Sekar mengangguk setuju.

" Diantara teman- teman seunit dulu, Dee, Didietlah yang paling sering menjadi korban ketidak adilan Edi. Mereka memang beda gaya bekerja. Didiet pandai, hati- hati dan jujur saat bekerja sementara Edi cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Dan sering kali di muka umum Edi marah- marah pada Didiet, mengatakan bahwa Didiet tak melakukan pekerjaan yang diminta dengan baik. Saat penilaian tahunanpun Edi memberi nilai yang tak terlalu baik pada Didiet... "

Dee mulai dapat menyusun kepingan cerita kedua kawannya.

" Lalu kini, setelah sekian tahun berlalu, karier Didiet menanjak dan dia menjadi atasan Edi? " tanya Dee.

Kinanti dan Sekar mengangguk.

roda

Setelah bekerja beberapa lama di perusahaan yang lama, Didiet dan juga Sekar, memutuskan untuk bekerja di tempat lain., Kebetulan keduanya diterima di sebuah perusahaan yang sama sehingga Didiet dan Sekar sekantor lagi di perusahaan baru itu.

Kinanti tetap bertahan di tempat yang lama. Begitu pula Edi.

" Keluhan tentang Edi terus bermunculan, " kata Kinanti, " Kariernya mandek di perusahaan kami, " kata Kinanti, " Lalu dia pindah ke tempat lain. "

" Pindahnya ke kantorku, Dee, " kata Sekar, " Mulanya dia masuk di unit lain, tapi ketika ada rotasi, dia ditempatkan di unit dimana Didietlah yang kini menjadi kepala unit tersebut. "

Dee mengangguk mengerti.

" Dan sikap Didiet pada Edi, mantan atasan tak adil dan semena- mena yang kini menjadi bawahannya tetap baik, kalau mendengar cerita kalian tadi? "

Sekar mengangguk.

Ya.

" Didiet bersikap biasa saja, Dee, tak membedakan sikapnya pada Edi karena apa yang terjadi di masa lalu, " kata Sekar.

" Lalu apa kabarnya Lina? " tanya Dee ingin tahu.

" Lina tetap ada di kantor kami. Dia sudah menjadi kepala unit di bagian administrasi sekarang Dee. Masih tetap serajin dan helpful seperti dulu... "

Dee meneguk teh hijau hangat yang ada di hadapannya. Dinikmatinya kehangatan yang mengalir di kerongkongan. Lalu perlahan disuapkannya sesendok makanan ke dalam mulut.

Ah, pikir Dee, roda kehidupan memang berputar. Karena itulah sebenarnya orang- orang yang pada suatu saat sedang berkuasa seharusnya menjaga sikap. Sebab semua ada waktunya. Orang yang dulu menjadi bawahan bisa saja suatu saat bahkan menjadi atasan langsung.

Dee membayangkan apa perasaan orang seperti Edi saat kini menjadi bawahan Didiet, orang yang dulu pernah diperlakukan semena- mena olehnya, yang kini tetap bersikap baik sebagai atasan kepada Edi...


p.s. posting ini terinspirasi oleh sebuah kisah nyata yang diceritakan seorang kawan.. i love you


** gambar diambil dari: forums.aaca.org **

4 comments:

mputantular said...

betul sekali, roda terus berputar, dan yang sekarang ada di bawah mungkin tahun depan udah di atas. Istri yang tadi malam posisinya di bawah bisa aja besok udah di atas ;)

*ini kunjungan balasan. salam kenal ya, postingnya keren* ;) :)

IMELDAHUFFMAN29 said...

This is known that money can make people disembarrass. But how to act if one doesn't have money? The one way is to receive the personal loans or small business loan.

Otoped - Scooter Anak said...

Nice Artikel

Makanya kandang sewaktu diatas kita harus merenung sejenak, sewaktu kita masi di bawah .. karena kehiduapan ini memang seperti roda yg berputar

Regards

jokos5758 said...

itulah kehidupan.... masa depan adalah misteri, masa kini adalah anugerah yang harus disyukuri dan dijalani dengan sebaik-baiknya perilaku.

Post a Comment