Taman Surga

Tentang masjid Nabawi dan Raudhah…

ADA tempat di dalam masjid Nabawi yang diriwayatkan memiliki keutamaan. Salah satunya, yang dinamakan Raudhah, yaitu tempat diantara rumah dan mimbar Nabi.

Raudhah, yang artinya taman, adalah tempat dimana dahulu Rasulullah dan para sahabatnya beribadah serta tempat turunnya wahyu.

Ada hadist nabi yang mengatakan bahwa “ Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah di antara taman-taman surga” .

Inilah sebabnya, tempat ini selalu penuh sesak sebab banyak orang ingin shalat dan berdoa di sana.

menara-hijau-masjid-nabawi

Raudhah ini sendiri selalu terbuka setiap saat bagi jemaah laki- laki, sementara bagi jemaah perempuan, waktu untuk mengunjungi tempat ini terbatas. Pintu ke sana hanya dibuka setelah waktu dhuha di pagi hari ( jam 7.30 – 11.00 ) serta setelah shalat Isya, sekitar jam 22.00 hingga tengah malam ( ini yang kuketahui walau ada juga informasi yang mengatakan bahwa selain yang telah kusebutkan, tempat ini juga dibuka selama satu jam setelah shalat duhur, yaitu sekitar jam 14.00-15.00 waktu setempat )

Raudhah berada di antara rumah Rasulullah s.a.w ( yang kini menjadi makamnya ) dengan mimbarnya. Aku tak tahu mana yang benar, ada yang mengatakan bahwa luas Raudhah adalah 144 m2, ada juga yang mengatakan bahwa luas aslinya adalah 26 x 15 m2, sementara saat ini sebab ada sekat pagar makam, luas raudhah adalah 22 x 15 m2 (artinya, luasnya adalah 330 m2).

kubah-hijau-masjid-nabawi

Yang bisa kusaksikan adalah bahwa Raudhah merupakan sebagian area dari bangunan asli Masjid Nabawi ( bagian masjid yang dibangun oleh Rasulullah s.a.w ). Raudhah kini ditandai dengan karpet berwarna hijau, sementara bagian lain dari masjid Nabawi, baik di bagian bangunan yang asli maupun bangunan yang merupakan perluasan masjid karpetnya berwarna merah.

Masjid Nabawi setelah perluasan dapat menampung sekitar sejuta orang (pada musim haji bahkan konon masjid Nabawi biasanya dipadati oleh sekitar 3 juta orang ). Dan bayangkan bagaimana penuh sesaknya Raudhah jika mayoritas orang yang datang ke sana berusaha masuk ke Raudhah yang hanya dapat menampung beberapa ratus orang itu.

***



Aku tentu saja percaya pada riwayat yang mengatakan tentang keutamaan tempat ini, walau di pihak lain aku juga setuju pada pendapat bahwa kita sebaiknya tak menyulitkan diri sendiri, dan karenanya jika situasi tak memungkinkan, tak perlu memaksakan diri.

Sebab aku percaya Allah ada dimana- mana, maka aku sendiri secara mental meringankan hati. Jika memang ada kesempatan untuk bisa masuk ke sana, apalagi shalat disana, sungguh aku akan sangat bersyukur. Jikapun kondisi tak memungkinkan untuk bisa shalat karena penuh, bisa berdoa sejenakpun akan pula kusyukuri. Jikapun berdoa (bahkan sekedar sambil berdiri sebab sempitnya tempat) tak memungkinkan, bisa masuk dan melewati tempat itupun aku juga akan bersyukur.

Jika tidak bisa sama sekali, juga tidak apa- apa. Ibadah di Raudhah adalah ibadah sunat, yang jika dikerjakan akan mendapat pahala, jika tak dikerjakan tak berdosa. Itu yang kutanamkan dalam diriku. Aku secara pribadi juga mempercayai bahwa lebih baik tidak bisa melakukan hal tersebut daripada mencederai atau mendzalimi diri sendiri, atau orang lain (demi bisa masuk atau mendapatkan tempat shalat di sana).

raudhah-detik

Suamiku ternyata juga memiliki pemahaman yang sama dengan aku. Kami berangkat umroh dengan anak kecil dan seorang ayah yang berusia lanjut dan kondisi fisiknya kurang baik karena sakit. Karenanya kami tentu harus bijak menyikapi hal ini.

Tapi Alhamdulillah, sekali lagi Allah memberi banyak kemudahan. Kami sekeluarga bisa masuk ke Raudhah. Ada di antara kami yang sempat berdoa, ada yang bisa shalat dua rakaat, dan ada juga yang bahkan bisa berdoa dan shalat dalam waktu yang sangat panjang.



***




Aku percaya, Allah Maha Adil dan membagi segala sesuatu sesuai keperluan dan manfaat bagi masing- masing orang.


Karenanya aku tak hendak berhitung tentang berapa lama atau apa yang dapat dilakukan oleh seseorang disana. Biarlah itu menjadi rahasia Allah. Bukan bagianku untuk mengambil kesimpulan tentang hal tersebut.


Bagiku, semuanya baik. Sebab aku percaya Allah Maha Tahu apa yang dibutuhkan dan akan membawa kebaikan bagi masing- masing orang. Sebab aku percaya bahwa adil tak selalu artinya dibagi rata, tapi diberikan sesuai kebutuhan.



raudhah-blogspot

Seperti kukatakan, aku sudah akan sangat bersyukur jika bisa masuk ke tempat itu, walau secara mental juga aku mempersiapkan diri jika ternyata kondisi tak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.


Tapi sebaliknya, ketika yang kuperoleh ternyata adalah kelonggaran waktu dan tempat di sana, apalagi yang bisa dan harus kulakukan selain berterimakasih pada Yang Kuasa?


Air mataku kembali mengalir tanpa henti ketika entah bagaimana, pada kunjungan pertamaku ke Raudhah, pada suatu pagi di hari kedua kami berada ke Madinah, diantara begitu banyak orang yang berdesakan, pada kondisi dimana shalat akan merupakan hal yang tak mudah dilakukan sebab tempat sangat sempit untuk dapat bersujud, aku bahkan bisa shalat berjejer bertiga dengan ibu dan putriku di sana.


Keindahan yang sungguh indah bahwa kami dapat memperoleh tempat lapang di Raudah seperti itu. Dan aku merasakan kenikmatan yang amat sangat ketika bisa melaksanakan shalat di Raudah terapit diantara dua orang yang sangat kucintai itu.


Kami bahkan bisa melakukan shalat dua rakaat berulang- ulang dan berdoa diantara masing- masing shalat dua rakaat itu.


Ah, bukan hanya ketika berada di sana, bahkan saat menuliskan tentang hal itupun saat ini, air mataku mengalir kembali mengingat betapa Allah Maha Pemurah.


Sebelum masuk ke Raudhah, kami telah mendapat pesan jika kondisi memungkinkan untuk menyegerakan shalat dua rakaat, lalu jika masih ingin berdoa, lakukan itu sambil berdiri, jangan sambil duduk sebab biasanya akan ada yang meminta kami untuk segera bergeser dan memberikan tempat itu bagi orang lain.


Dan saat aku berada di sana, entah dengan cara bagaimana, Allah melonggarkan tempat itu. Aku melihat bahwa area berkarpet hijau itu penuh sesak, tapi di sekitar ibu, aku dan putriku, tempat sungguh longgar. Selain sempat shalat dua rakaat berulang kali, aku bahkan sempat berdoa panjang diantara masing- masing shalat dua rakaat itu dalam waktu yang cukup panjang dan dalam posisi bersujud…


***


Sampai saat ini, aku tak berubah pendapat bahwa kita sebaiknya tak memaksakan diri, apalagi sampai mencederai diri atau orang lain, untuk bisa melakukan banyak hal di sana. Sekedar bisa masukpun sudah bersyukur, jika tidakpun bahkan tak apa. Tapi aku tak mengingkari bahwa sebab tahu betapa sulitnya mendapatkan tempat dan waktu berada di sana, bisa memperoleh kelonggaran saat berada di Raudhah sangat membahagiakan.


Kupanjatkan rasa syukur dan terimakasihku pada Yang Maha Kuasa Di Atas sana atas kesempatan indah itu. Allah Maha Besar. Sungguh, Allah Maha Besar dan Maha Pemurah…




p.s: tulisan ini dibuat sebagai catatan dari perjalanan umroh yang kulakukan. Jika ada kesalahan dan kekurangan dalam tulisan ini, maka hal tersebut semata karena kekurangan dan keterbatasan yang ada pada diriku...





** Keterangan gambar:


1. Menara Masjid Nabawi yang asli ( foto diambil di Madinah, Juli 2011 )


2. Kubah hijau dan menara Masjid Nabawi yang dibangun oleh Rasulullah s.a w. Bagian berkubah hijau adalah rumah, yang kini menjadi makam Nabi Muhammad  ( gambar diambil dari Wikipedia )


3. Peringatan untuk tak berdesak- desakan di Raudhah ( gambar diambil dari detik.com )


4. Area Raudhah yang berkarpet hijau ( gambar diambil dari blogspot )

17 comments:

azlan kadir said...

makasih atas informasinya, mudah2an Allah memanggilku untuk datang kesana, amin

subhanallah

mudah-mudahan segera ya mas... btw aku sempat baca komen mas azlan di post yg terdahulu dan sempat aku doakan disana semoga mas azlan dan keluarga secepatnya bisa datang ke sana. cuma saja setelah itu aku kesulitan akses internet jadi nggak bisa jawab komennya, tapi aku titip pada hes untuk komen di rumahkayu menyampaikan pesan pada mas azlan... :) mudah-mudahan doanya segera dikabulkan ya mas... d.~

melly said...

Peringatannya ada bahasa Indonesia juga ya?
apa karena kebanyakan pengunjung disana orang2 dr Indonesia?
subhanallah.

peringatannya ada yg dalam bahasa indonesia memang mel. dalam 1 spanduk biasanya ada 3 bahasa yang berbeda. di spanduk lain yang tidak terlihat di foto juga ada bahasa- bahasa lain. d.~

cucu hermawan said...

Tempat yang paling sejuk didunia ini adalah Masjid, bahkan tanpa AC pun masjid selalu menjadi tempat yang menyejukkan. bukan hanya badan, tapi hati dan pikiran kita pun menjadi sejuk. Apalagi di masjidnya Nabi, terasa sekali hawa perjuangannya. :D

salam kenal

iya... sejuk di hati, sejuk di jiwa, membuat badan jadi merasa sejuk juga ya? salam kenal kembali :) d.~

Web Designer Jakarta said...

Subhanallah... :)

indah sekali, ya? d.~

jokos5758 said...

ehm, artikel ini semakin menguatkan aku untuk pergi kesana. Mudah-mudahan Alloh memberikan jalan untukku. Amin, Amin, Amin

amin... semoga segera terkabul... d.~

anny said...

Subhanallah....sejarah yang penuh makna, semakin rindu hati ini ingin kesana juga.
Sudah kembali ya mba? alhamdulilah sudah balik ketanah air dgn selamat :)

semoga segera bisa ke sana ya mbak, dengan sekar juga... d.~

husin said...

subhanallah..jadi pengen cepet ke sana..amin..

amin... d.~

maritsaniswah said...

Subhanallah.. syukron untuk artikelnya.. smg Allah memberikan kesempatan kepadaku juga untuk berkunjung kesana.. :)

amin... semoga segera dikabulkan... d.~

codet said...

Mudah-mudahan doa di Raudhah itu terkabul, ya. Salam.

Amin. Salah satu yang kupintakan disana adalah semoga semua kawan, sahabat serta saudara yang sudah berniat dan ingin datang ke Tanah Suci segera diundang oleh Allah ke sana, baik bagi kawan/ saudara yang sempat menitipkan doa sebelum aku berangkat dan karenanya sempat kuucapkan namanya maupun yang tak sempat menitipkan tapi sudah sangat ingin ke sana, semoga niat dan keinginannya segera terkabul... d.~

akhmadmukrofin said...

aku pengen dipanggil kesana sama Allah,moga-moga aku juga diberi kesempatan juga amin ya Robalallamin

salam kenal ya Rumah kayu

amin, semoga segera dapat terlaksana. salam kenal kembali, d.~

hes said...

Subhanallah ..

Indah Hes, sungguh... Semoga Hes segera juga bisa kesana ya...

legging said...

subhanallah.. semoga bisa pergi kesana juga bersama orangtua... amin

amin...

dila said...

Kapan yah bisa ke sana *ngarep

semoga segera dila..

Bang Azlan said...

amin-amin ya Allah berikanlah kemudahan dan cahayamu buat mba dan keluarga yang selalu berbaik hati menggerakkan bibir dan tangannya demi mendoakan diriku ini, sekali lagi terima kasih buat mba :D

sama- sama mas,semoga segera dikabulkan doa itu... d.~

mechta said...

Semoga saat memenuhi panggilanNYA nanti, diberi kesempatan juga utk masuk & beribadah sunah di Raudhah ini... Amiin..
Mbak...sudah pulang kembali kah?

amin... semoga dikabulkan segera. sudah, sudah pulang... :) d.~

lhifpgkciv said...

qemmcoqxwmobcukkwqzl, saahnndtve

Pojok Pradna said...

*tepok pipi biar tambah semangat usaha untuk bisa menyusul ke tanah suci* ...aamiin...

Post a Comment