Kemudahan, Kebaikan, Kemurahan Hati...

Masih tentang perjalanan umroh..

ADA banyak kemudahan, kebaikan dan kemurahan hati kutemui dalam perjalanan umroh kali ini.

Dengan pendaftaran yang begitu mendadak, bahwa pada akhirnya kami bisa menambahkan lima orang ke dalam rombongan, sudah merupakan kemudahan yang kusyukuri.

Dan setelah beberapa kali menerima kabar yang berganti-ganti (rupanya saat ini peak season) tentang jadwal dan rute pesawat, at the last minute kami menerima kabar bahwa ticket pesawat untuk penerbangan langsung Jakarta-Madinah bisa diperoleh.

Sebelumnya sempat ada alternatif untuk mendarat di Jeddah, atau transit di Abu Dhabi. Tapi ternyata pada akhirnya kami terbang langsung, tanpa transit, ke Madinah.

Kusyukuri kondisi itu. Sebab transit atau pendaratan di Jeddah lalu disambung beberapa jam perjalanan darat ke Madinah akan melelahkan bagi ayahku yang saat ini kondisi fisiknya tak terlalu baik.

Kemudahan kedua kami dapati saat pembagian kursi pesawat. Kami semua memegang tiket ekonomi, tetapi rupanya, tempat duduk ayah dan ibuku diupgrade ke business class.

Sungguh, aku luar biasa gembira karenanya.

Ada banyak kemudahan lain.

Salah satunya adalah misalnya bahwa tidak seperti biasanya jika berada di belahan dunia yang berselisih waktu dengan tempat asalku, aku tidak kehilangan orientasi waktu sama sekali selama di Madinah ini.

Ajaib bagiku, sebab tak perduli berapa seringnyapun aku bepergian, perbedaan waktu selalu membuatku kacau balau.

Bahkan selisih yang hanya sejam sekalipun bisa membuat banyak 'huru-hara' dalam keseharianku, baik karena jam tidur dan jam bangun yang bergeser maupun sebab aku menjadi bingung, jam berapa saat itu di tempatku berada dan jam berapa di tanah air atau kota tempatku menetap.

Bukan sekali dua kali ada cerita bahwa dengan panik aku berlari ke ruang meeting atau ke sebuah gate di airport sebab kukira aku sudah terlambat atau waktu telah mendesak untuk kemudian kutemukan bahwa ruang meeting itu kosong sebab belum seorangpun datang atau petugas di bandara yang terbingung-bingung melihat aku datang dengan berlari-lari padahal waktu untuk boarding masih satu jam lagi...

Ada perbedaan waktu 4 jam antara Madinah dengan Jakarta yang anehnya sama sekali tak membuat jam biologis tubuhku terganggu, tidak pula membingungkanku.

Aku tetap dapat tidur dan bangun tanpa ada kesulitan, dan selama ini aku selalu tahu jam berapa saat ini di Madinah, serta jam berapa itu artinya di tanah air.

Subhanallah..

Ada banyak hal lain selain itu. Hal-hal 'kecil' yang bagiku bermakna sangat besar.

Misalnya saat hari pertama tiba dan pertama kali hendak shalat di masjid Nabawi, kami datang sudah sangat dekat dengan waktu Isya.

Masjid penuh. Amat sulit mencari tempat kosong bahkan untuk satu orang sajapun. Padahal saat itu aku datang ke masjid dengan anak dan adik iparku. Bagaimana pula cara mencari tiga tempat untuk shalat saat kondisi begitu penuh dan satu tempat lowongpun sulit didapat?

Tapi yang terjadi adalah, bukan hanya satu, tapi kami ternyata tanpa banyak kesulitan menemukan sebuah tempat yang cukup untuk kami bertiga shalat bersebelahan.

Luar biasa.

Bukan hanya sekali atau dua kali hal tersebut terjadi. Bahkan pada sekali peristiwa yang tadinya kusesali karena aku tiba di mesjid terlalu mepet dengan waktu shalat Ashar dan karenanya memutuskan untuk menggelar saja sajadahku di pelataran masjid agar masih sempat turut serta shalat berjamaah, ujungnya ternyata masih juga ada rejeki menghampiri.

Sesaat setelah mengucapkan salam menutup shalat, seorang ibu yang entah berkebangsaan apa di sebelahku tanpa bicara apapun memegang tanganku dan menaruh segenggam kurma di situ.

Alhamdulillah.

Dia tak bicara sepatah katapun. Aku juga tak bicara. Tapi perbedaan bahasa mudah dijembatani di saat-saat seperti itu. Kutangkupkan tangan di depan dada sambil mengangguk dan tersenyum untuk menyampaikan rasa terimakasihku padanya. Aku yakin dia mengerti maksudku.

Kali lain, sedang kukenakan mukenaku ketika seseorang di baris belakangku membantu merapikan bagian belakang mukena yang sedang kukenakan itu.

umroh-di-madinah21

Segala puja dan puji hanya bagi Allah semata.

Semua kemudahan, kebaikan dan kemurahan hati yang kuterima -- yang juga dalam beragam variasinya diterima oleh anggota keluargaku yang lain -- hanya dapat terjadi karena kemurahanNya, karena Dia melindungi dan menjaga kami semua.

Oh ya... omong-omong soal mukena, ternyata mukena dan kerudung buatan Indonesia yang berbordir dan berenda banyak disukai orang.

Aku pernah dicegat oleh seorang remaja Arab yang bertanya padaku 'Indonesia?' dan ketika aku mengangguk, dia mengoceh panjang lebar dalam bahasa Arab. Aku tak mengerti apa yang dikatakannya tapi aku tahu, dia sedang menyatakan kekagumannya terhadap kerudung yang kugunakan saat itu.

Ah melihat gesturenya, aku sampai menyesal mengapa aku tak memiliki kerudung ekstra di dalam tasku. Jika ada, akan kuberikan saja kerudung itu padanya.

Dan ternyata, tanpa sengaja niatan itu tercapai. Dua hari kemudian, menjelang waktu shalat seorang nenek dari Timur Tengah memegang sarung mukena yang kugunakan. Sarung tersebut, sepasang dengan mukenanya, juga berbordir dan berenda.

Dia tak mengatakan sepatah katapun.  Dan aku tiba-tiba teringat, selain mukena itu, ada juga kerudung bordir berenda dalam tasku. Bersih dan relatif baru, kerudung itu kubawa sebagai cadangan untuk kugunakan kemudian.

Kukeluarkan kerudung itu dari tas dan kuberikan pada nenek itu.

Dia masih tak mengatakan apa-apa tapi dengan segera dimasukkannya kerudung itu ke dalam jubah hitamnya, dan tiba-tiba dia memeluk dan menciumku.

Aku tak tahu nama nenek itu, aku juga tak tahu asal negaranya. Tapi aku tahu, kami semua bersaudara...

p.s:

Posting ini dibuat di Madinah dan Mekah, bagian dari catatan
perjalanan umroh yang sedang kulakukan...


*foto diambil dari kamabakar*

4 comments:

melly said...

Subhanallah.
Jadi pengen bgt bisa kesanaa. merasakan langsung.
karena membaca seperti ini saja, sudah membuatku bersyukur.

husin said...

sangat mengharukan..jadi pengen segera kesana...

stoples said...

nice post... artikel yang penuh arti dan bermanfaat.. sukses selalu

meiy said...

Subhanallah, betapa penuhcinta. Jd makin pengeeen...
aku udah baca bbrp tulisan d, kereen. tp sulit bgt komen, pake flash srg ga ada sinyal, pake op herannya sll dipotong double dg data per kb, heran deh, sirik amat inet sm aku :d

semoga segera ya meiy... saat berada di sana, aku doakan meiy dan keluarga agar segera pula bisa merasakan nikmatnya menjadi tamu Allah... d.~

Post a Comment