Rasa Saling Percaya Itu...

Rasa saling percaya itu...

DENGAN takjub kusadari bahwa saat ini aku merupakan seorang blogger yang mengelola tiga buah blog.

Tiga. Wow !

Bagi beberapa blogger lain, memiliki tiga buah blog mungkin sesuatu yang biasa saja. Tapi tidak bagiku, yang bahkan membangun blog pertama tanpa rencana sama sekali.

candi-trowulan



Hal itu aku katakan Kuti, segera setelah blog ketiga yang berisi cerita silat itu dibangun. Dengan bergurau kusampaikan pada Kuti betapa dia meracuniku terlalu jauh, he he he.

Blog pertamaku, daunilalang, tak bisa dipisahkan dari peran Kuti. Blog itu dibangun setelah sekian lama aku menjadi komentator mbeling di blog Kuti.

Komentator yang seringkali bukan hanya mengomentari isi posting tapi juga membuat posting ‘tandingan’ yang menjungkir balikkan isi posting di blog itu. Posting tandingan itu tidak dimuat di blog lain tapi di... kolom komentar blog itu sendiri.

Ha ha ha.

Sampai sekarang aku masih tak mengerti mengapa Kuti membiarkan aku mengacaukan tulisan yang dibuatnya di blog sangat populer itu.

Tapi begitulah yang terjadi.

Alih- alih marah atas kejahilanku itu, Kuti malah mendorongku untuk membuat blog sendiri. Dia  dan beberapa kawan lain kemudian menjadi salah satu pengunjung dan komentator tetap di awal masa blog daunilalang berdiri.

Blog rumahkayu, seperti yang ternyata kemudian menjadi kebiasaan kami,  dibangun secara spontan.

Suatu hari dengan begitu saja Kuti mengajakku untuk membangun blog bersama, dan aku sendiri juga dengan begitu saja menyetujui hal tersebut, padahal pada saat itu kami berdua belum memiliki ide, akan diisi apa blog yang akan kami bangun itu.

Bahwa setelah sekian lama rumahkayu ternyata pada akhirnya menemukan gaya sendiri yang khas rumahkayu, itu merupakan gaya yang terbentuk dari proses menulis yang cukup panjang.

Gaya blog rumahkayu ditemukan dan disempurnakan sepanjang perjalanan selama blog ini terbangun. Sebab di awal dulu Kuti dan aku sama sekali tak pernah bicara terlalu detail tentang isi blog ini, termasuk apa isi dan bagaimana gaya yang akan kami gunakan.

Semua berjalan begitu saja, seperti sedang bermain dan bergembira.

Walau lepas dari bahwa kami melakukannya dengan penuh kegembiraan dan canda tawa, bagaimanapun setelah dua tahun saling berkolaborasi, aku rasa apa yang pernah kami capai selama ini tak dapat begitu saja diabaikan.

Kami sudah menerbitkan buku, membangun sebuah penerbitan, pernah menyelenggarakan ‘writing contest’ yang cukup sukses. Dan itu saja belum cukup, rupanya. Di awal tahun 2011 ini, blog baru kami dengan genre cerita silat lahir.

Untukku, itu big deal. Bukan apa- apa, aku bukan penggemar cerita silat, tak pernah membaca sebuahpun buku berjenis itu. Dan yang lebih 'parah' lagi dari itu, sebetulnya adalah...

Aku memang bukan penggemar bacaan yang membuat hati deg degan karena ngeri, tegang, seram atau semacamnya. Begitu pula dengan film. Aku tak suka film laga, film thiller, horror, apalagi perang.

Tentang film perang, aku telah bertekad dalam hati untuk tak kan pernah menonton film semacam itu lagi. Sebuah film perang yang tak kuingat judulnya dan kutonton lama berselang telah membuatku mengambil keputusan semacam itu.

Sampai hari ini, aku bahkan masih bisa mengingat seorang gadis berusia belasan tahun yang berdiri di depan televisi dengan tangan yang sibuk menyusuti air mata yang bercucuran.

Gadis belasan tahun itu aku.

Film perang yang kutonton membuat mataku basah dan hatiku bertanya- tanya: mengapa harus ada perang? Mengapa hal memedihkan semacam itu harus terjadi?

Film tersebut  bercerita tentang seorang tentara yang ditugaskan untuk berperang ke suatu negara. Tentara itu, pada suatu hari, berjumpa dengan seorang anak kecil penduduk asli yang olehnya diberi sebatang coklat.

Dan mereka bersahabat setelah itu.

Waktu berlalu. Tahun berganti. Anak kecil itu berangkat besar dan bergabung dengan banyak lelaki di negaranya untuk turut mengangkat senjata melawan tentara negara lain yang memasuki negaranya.

Dan begitulah. Tak ada perang tanpa kekerasan. Tak ada perang tanpa korban. Lelaki cilik yang saat itu telah menjadi seorang pemuda tanggung pada suatu hari menarik pelatuk senjatanya, memuntahkan peluru.  Seorang tentara asing kemudian roboh bersimbah darah karena tembakan itu.

Dan aku terpana dengan air mata yang tak henti mengalir di depan televisi saat melihat adegan dimana sang pemuda yang baru saja membunuh tetara tersebut sangat terkejut ketika dia kemudian mendekat dan melihat jenazah tentara yang baru saja ditembaknya.

Tentara yang terbaring bersimbah darah itu adalah... sahabatnya. Tentara negara asing yang sering memberinya coklat selama bertahun- tahun belakangan.

Oh, cukup, pikirku.

Setelah hari itu aku tak pernah mau lagi menonton film perang.

Dan Kuti tahu betul seperti itulah aku. Dia tahu bahwa aku hanya menyukai tulisan- tulisan serta film- film drama yang manis.

Lalu, bahkan saat dia tahu itu, tetap saja dia dengan nekad mengajakku membangun blog padepokanrumahkayu. Dan kuputuskan untuk ( lagi- lagi ) menerima ajakannya.

Tak pernah kusesali keputusan itu. Menulis untuk padepokanrumahkayu ternyata merupakan suatu kesenangan luar biasa. Memacu adrenalin dengan sangat kuat. Membuat hari- hari menjadi lebih menyenangkan lagi...

***



Kucoba untuk menyimpulkan mengapa Kuti senekad itu, mengajakku menulis bersama dalam sebuah blog lain bergenre cerita silat saat dia tahu persis aku tak menguasai bidang tersebut dan bahwa kemampuannya sendiri untuk melakukan hal itu sangat baik ( artinya dengan mengajak aku menulis bersama, dia menanggung resiko bahwa aku akan mengacaukan jalannya cerita atau menurunkan mutu tulisan secara keseluruhan).

Serta mengapa kuterima ajakan itu.

Tak ada kata lain yang dapat kutemukan untuk menggambarkan itu selain ini: trust.

Ya benar, it's all about trust.

Karena kami saling percaya satu sama lain.

Tentu saja hal itu tak timbul begitu saja. Seperti yang dikatakan oleh ilmu psikologi dan sosiologi, rasa saling percaya suatu pihak pada pihak lain akan timbul dari keyakinan akan keadilan, kejujuran serta kebajikan dari pihak lain.

Dua tahun yang kami jalani bersama saat mengelola blog rumahkayu ini rupanya telah berhasil membangun rasa saling percaya yang sangat baik di antara kami.

Kuti tahu persis kelebihan dan kekuranganku. Begitu pula aku terhadapnya. Dan kami rupanya sama- sama percaya bahwa dengan beragam kelebihan dan kekurangan pada diri masing- masing, kami akan dapat saling mengisi dan berkolaborasi dengan baik ( lagi ) di padepokanrumahkayu.

Sungguh kusyukuri hal tersebut.

Persahabatan dan kepercayaan yang baik antar sahabat adalah salah satu hal terindah di dunia, dan betapa bahagianya bahwa aku menemukan hal semacam itu dalam perjalanan  hidupku...

p.s : we love you all...

16 comments:

blacktiger said...

dua tahun memang bukan masa yang sebentar... tetapi untuk mengenali kecocokan hati, tidak dirlukan waktu yang lama kok :) mungkin waktu itu mas k langsung bisa mendeteksi orang sejenisnya dari tulisan-tulisannya (walau itu ditaruh dikomen sekalipun ) :)

Btw, kalau dihitung dengan komen pertama di s3l malah mungkin bisa 3 tahun kali ya?

rice2gold said...

ah masak sih blog s3l dulu populer kok saya gak ngeh ya? ;) , kalau digilai sama perempuan sih iya kali hehehehehe....

pertama kali mengenal blog s3l lewat "blog pilihan" kalau tidak salah ingat, bukan "posting pilihan" seperti format saat ini *dulu masih ada avatarnya di halaman depan detik*

Pertama kali baca postingannya sudah gak sreg dengan ceritanya, mungkin karena yang nulis bukan cewek kali ya? *tapi gak juga sih yang nulis cewek juga gak suka saya bacanya, mungkin masih ada tuh blogger cewek yang posting senada dengan blog s3l* ,hanya singgah sesekali saja dan komen yang bisa dihitung jari or mungkin malah cuma sekali. Bacanya sudah gak nyaman dan saya merasakan sedikit keanehan saja dengan blog itu, eh pemiliknya ding ;) *hal ini sdh pernah saya ceritakan kira-kira setahun yang lalu sama blogger yang kemudian nyandu blog gara-gara s3l ;) *
Untuk daunilalang sendiri hampir sama apresiasinya, karena diawal baca postnya dulu pas kebetulan baca yang gitu-gitu hehehehehe....
Bagaimana dengan rumah kayu?
sebelum kenal empunya blog *eh dideketin pake fit n proper test segala* sih sesekali saja bacanya, komen pun sampai saat ini pada post-post yang bikin greget or buat ngeledekin yang punya blog aja seperti postingan ini hehehehe
Alumnus blog s3l beberapa masih bertahan, sisanya sudah gak jelas nafasnya, mungkin karena sudah gak ada yang "menggoda" seperti dulu heheheheh.....
Terbitnya buku RK jelas membuktikan memang blog yang berawal dari s3l, kemudian daunilalang ini menemukan irama yang senafas dan saling mengisi satu sama lain, meski dalam perjalanannya menghadapi "kecemburuan" dan tindakan tidak menyenangkan dari beberapa pihak, sampai keluar istilah "imajiner" segala. Eh tapi bener juga sih!, kalau gak berimajinasi mana mungkin bisa bikin blog duet ya ;) .

Meskipun demikian RK telah membuktikan kesolidannya dan pembaca setia, bukan tidak mungkin langkah diversifikasi blog yang dilakukan dengan hadirnya padepokan rumahkayu semakin menambah jangkauan pembacanya. Tetapi sangat disayangkan kesempatan untuk masuk posting pilihan belum terjadi sampai episode 13 yang telah dipublish.
Saya sendiri sih berpendapat blog terbaru duet D&K ini bisa diberikan kolom tersendiri di blogdetik, mengingat minimnya blog cersil, selain untuk lebih menggairahkan penulisnya juga untuk dijadikan ikon baru blogdetik dengan cersilnya.

Tapi tetap saja saya hanya bisa memberikan kata "hebat" buat blog ini, walaupun dengan pedenya *eh narsis kali ya?* bilang keren pangkat tujuh heheheheh..... ;)

terus berkarya buat D&K

rumahkayu said...

Hehehe.. Para pendekar wira-wiri lewat connecting door niyyy rupanya ;)

@ sigit: hahaha,kayaknya belum 3 tahun deh sigit..umur s3l aja setahu aku belum 3 tahun :) dan aku jadi komentator di s3l selang beberapa bulan setelah s3l lahir.kayaknya sekitar sept 2009 :D

@ r2g: terimakasiiihhhhh (aku baca komennya tadi di jalan jadi scan cepat dan cuma nemu kata 'hebat' doang, hahahahaha :mrgreen: ) *disambit sekarung padi emas sama pendekar padiemas. assyyikk bisa ditukar voucher buat bekal weekend..hahahahaha* :lol:

p.s: dulu ya, pernah orang2 heboh ngomongin ricky martin dan aku juga ngga tau lhooo siapa dia dan bahwa dia itu populer, jadi... ;-) *disambit sekarung padi emas lagi.asyiiikkk :P *
d.~

uny said...

love you too...
hehehehehheheheh :D

suka banget dengan cerita ini...
penuh semangat....
suka suka suka :D

ade said...

Persahabatan dan kepercayaan yang baik antar sahabat adalah salah satu hal terindah di dunia
aku sangat setuju dengan pernyataan ini... karena tanpa adanya persahabatan...
dunia akan suram tanpa warna.....

siapa yang mau menjadi sahabatku ????
:D

daunilalang said...

@r2g: eh..yang gitu-gitu' di daunilalang itu yg gimana siyyyy? hahaha

btw, chapter chapter perdana the gestalt story itu cerber lhoooo..aku lupa endingnya di chapter berapa..rasanya di chapter 5, tapi intinya kalo sempat baca depannya tapi ngga baca endingnya,kesimpulannya pasti kesasar..coba deh baca lagi sampe lengkap *siap-siap nunggu sambitan karung ketiga..wah,makmur deh aku week end ini* hahahahaha :mrgreen: d.~

rice2gold said...

@daun ilalalang....yah yang gitu-gitu dech :-)
emoh ah kalau disuruh baca lagi, tapi yang pasti gak akan merubah soal yang gitu-gitunya hehehehe....

sebelum datang 3 karung padiemasnya mendingan disiapin dulu tempatnya plus penjaganya biar aman. soalnya melihat hasil pendengaran indera ke 18 ada penyamun berwajah kocak yang sedang mengincar. ;)

mechta said...

Selamat sekali lagi buat kesolidannya berdua...semoga tetep & akan semakin meningkat dimasa mendatang. Ditunggu blog2 kolaborasi selanjutnya ;)

daunilalang said...

@r2g: halaahhhhh..dosa lhooo menuduh orang yang tak berdosa..haha..itu mah pikirannya aja yang kemana-mana..orang yang lagi diceritain soal luka ketusuk bulu babi juga, yeeeee... - itulah bahayanya kalo ambil data separo-separo lalu tergesa mengambil kesimpulan..kesasar kemana-mana jadinya.. *kirim aja karung ke-4 nya sekalian,masih muat koq gudangnya* :P d.~

rice2gold said...

@ daunilalang ....yeeee... main ngasih dosa aja, emang situ kasirnya apa? :-)
emang yang lagi diomongin apa coba? hehehehehehe....

enak aja 4 karung, yang buat ke pondok putri harum hutan aja belum dibayar heheheheh..... ;)

hes said...

.. ngobrolin apa sih mas julian dan mba d? :roll: hihi

Postingan semacam ini udah banyaak banget di rumahkayu dan setiap keluar postingan seperti ini pasti didahului oleh hal-hal menyenangkan dan tentunya prestasi dari duet d&k. Yah aku mau bilang apa duoong selain emang salut sama kerjasama, kepercayaan, ide, dan persahabatan mba d dan mas kuti.

oh ya seperti yang aku bilang sama mba d dalam saluran khusus :P membaca cersil di blog memang jadi sesuatu yang segar karena bosaan membaca isu, hal-hal terkini, juga soal kuliner (halah) :lol:

tayuza said...

hah, tanya plizzz gue ngerti apa nggak sama tulisan akang yg katanya tentang *pencak silat*

ga ngerti gue wkwkwkw :))

hahaha.. gugling deh atau cari di wikipedia detailnya nanti ngerti kali :P kalo tetep ngga ngerti juga, saran aku sih ngga perlu buang2 waktu untuk baca tulisan yang kita ngga suka atau ngga ngerti.. mending baca yg ngepas sama selera kita aja.. ngga ada dendanya koq kalo ngga baca :mrgreen: d.~

'dee said...

@ uny: haha..terimakasih..besok mampir lagi yaaa?

@ade: kita mau koq :)

'dee said...

@ mechta: makasih :)

'dee said...

@ hes: hehe..kita juga senang koq he's nulisnya cersil itu..fun banget :)

blacktiger said...

Hehehe.. belum 3 tahun ya? tapi hampir kan? :P Anyway, bukan angka tahunnya yang penting, tetapi kerjasama, tulisan2 dan persahabatannya..:)

Post a Comment