Rainbow of Love

Senja menjelang.

TENDA telah berdiri di halaman.

Di teras rumah kayu yang menghadap halaman duduk para orang tua beserta Nareswara dan Nareswari. Sementara itu anak- anak bermain di halaman.

soap-bubble1



Ada bagian di halaman rumahkayu yang bentuknya tidak datar tapi miring turun ke bawah. Di tempat itu Dee menanam tanaman rambat dengan bunga kecil berwarna kuning sebagai penutup tanah.

Di salah satu bagian tanah yang miring itu, sebagian dari bunga- bunga tersebut gundul. Sebab di situlah Pradipta biasa bermain peluncuran. Dia biasa meluncur dari bagian halaman yang lebih tinggi ke bagian halaman yang lebih rendah di salah satu tempat dimana bunga- bungaan mungil berwarna kuning itu berada.

Dan kini, dengan gembira Respati, Kirana dan Radya bergabung bersama Pradipta bermain peluncuran di sana. Sementara itu, Pratama dan Cintya duduk di depan tenda.

Cintya, si kakak yang berangkat remaja, duduk di tikar yang terbentang di muka tenda dengan sebuah buku ada di tangan, sementara Pratama mengamati beberapa gambar di dalam kameranya. Selang beberapa saat teraknir ini dia memang sedang mempelajari fotografi.

***



Dee memeriksa kembali meja makan yang diletakkan di dekat teras. Makanan yang disiapkan di situ agak bercampur aduk menunya. Tapi Dee yakin tak seorangpun akan perduli.

Di meja, masih hangat karena baru saja dikeluarkan dari panggangan, adalah makanan yang dimasak bersama- sama oleh Pratama dan Cintya senja tadi berupa menu andalan mereka yang bahan utamanya adalah roti dan daging cincang. Cintya tak lupa membawa pinggan berbentuk hati milik ibunya dari rumah untuk dipergunakan memasak menu tersebut di rumah kayu senja itu.

Terpisah di tepi meja, tampak sebuah pinggan lain. Di dalamnya berderet bahan untuk dimasak beramai- ramai malam nanti. Sebelum bermain di halaman tadi, Cintya, Pratama, Respati, Pradipta dan Kirana menyelesaikan tugas mereka untuk menusuki potongan- potongan sosis, daging, paprika, nanas dan tomat dengan tusuk sate. Malam nanti mereka akan berpesta barbeque. Selain bahan- bahan yang telah ditusuki itu, mereka juga akan membakar kentang dan jagung.

Untuk makanan kecil, selain es loli yang sudah lebih dulu habis serta puding strawberry, Dee juga membuat kroket. Sudah lama dia ingin mencoba sebuah resep unik yang diberikan oleh seorang kawan, Luvjoy, yaitu Kroket Londo.

Kroket yang ini dibuat dari tepung terigu, bukan kentang seperti kroket yang biasa dikenal Dee. Setelah matang tadi Dee sudah mencicipi sebuah, dan rasanya memang enak...

***



Hari makin gelap. Semua anak berhenti bermain dan masuk ke rumah untuk membersihkan diri.

Setelah itu adalah waktu untuk menyalakan... kembang api!

Respati membawa beberapa kotak kembang api dari rumah. Kuti dan para ayah membantu anak- ana membengkokkan ujung kawat kembang api lalu menggantungkan kembang api tersebut menyebar di dahan pepohonan. Nanti, saat malam makin gelap, mereka akan menyalakan kembang api tersebut.

Dee sudah dapat membayangkan betapa akan indahnya percik api dari kembang api itu.

Dan begitulah, malam itu mereka berkumpul dan bergembira. Menghabiskan waktu bersama menyaksikan kembang api, membakar kentang, jagung serta memasak bahan- bahan yang telah disiapkan dan dengan segera menyantapnya hangat- hangat segera setelah itu.

Malam penuh kehangatan itu mereka lewatkan hingga sangat larut. Merajut cinta, Merajut kebersamaan.

Kebersamaan yang disambung keesokan paginya dengan kembali beramai- ramai memasak sarapan berama.

Menunya sederhana, nasi goreng ikan asin. Seperti biasa, semua bergabung dan bergembira memasak sambil tertawa- tawa di dapur.

Sementara itu, sambil menanti matangnya sarapan pagi, di teras Kuti mencampurkan air dan detergen dalam sebuah gelas kertas. Dibolonginya gelas kertas tersebut dengan ukuran lubang yang kira-kira akan cukup untuk memasukkan sedotan yang agak besar. Lubangnya sendiri dibuat pada ketinggian sekitar 2 ½ cm dari dasar gelas.

Kuti lalu memasukkan sedotan plastik ke dalam lubang yang baru dibuatnya, kemudian menuangkan detergen ke dalam gelas tersebut sampai sedotannya tidak tampak lagi. Kemudian ditambahkannya sedikit air dan pewarna.

Pradipta tertawa senang melihat gelas berisi air sabun itu. Dia tahu, Kuti membuat itu untuk mereka bermain.

Dengan tak sabar, Pradipta menghabiskan sarapan paginya. Dan setelah itu, dia menggandeng tangan Kirana, membagi sebuah gelas kertas berisi air sabun yang tadi dibuat Kuti dan mengambil sebuah untuk dirinya sendiri. Ditiupnya perlahan sedotan di gelas itu, dan dari gelas tersebut beterbangan keluar gelembung-gelembung busa sabun.

Radya melompat- lompat senang, berusaha menangkap bola sabun yang beterbangan.

Cahaya mentari pagi menimpa gelembung busa sabun itu, membiaskan warna pelangi di setiap gelembung

Indah… sungguh indah…

Sementara itu, di muka tenda, Pratama memetik gitar. Di sisinya, Cintya dan Respati bersenandung.

Dan ah… dada Dee berdebar. Lagu itu… lagu yang disenandungkan mereka adalah lagu kesayangannya.

Dee menikmati setiap nada, setiap kata dan terserap dalam keindahan lagu tersebut…

Somewhere over the rainbow
Way up high,
There's a land that I heard of
Once in a lullaby.


Somewhere over the rainbow
Skies are blue,
And the dreams that you dare to dream
Really do come true.


Someday I'll wish upon a star
And wake up where the clouds are far
Behind me.
Where troubles melt like lemon drops
Away above the chimney tops
That's where you'll find me.


Somewhere over the rainbow
Bluebirds fly.
Birds fly over the rainbow.
Why then, oh why can't I?


If happy little bluebirds fly
Beyond the rainbow
Why, oh why can't I?


p.s. i love you

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Sajian Istimewa masukdapur.blogdetik.com.



* Somewhere Over the Rainbow ; music by Harold Arlen, lyrics by E.Y. Harburg *

* Gambar diambil dari: www.worth1000.com *

9 comments:

blacktiger said...

indah... indah... indah...

mechta said...

Wow...seperti biasa : kumplit! :P

funnie said...

pelangi itu selalu indah :)

anny said...

Beautiful moment in family belonging
kroket londo itu yg gimana ya mba he..he...

nchie said...

hmm..Rainbow..indah banget..
Mau donk kroket Londonya...

luvjoy said...

Ya ampun aku baru ngeh kalo ada postingan ttg kroket londo ku di sini. aduhh nuhun pisan yah, resep sederhana banget bisa jadi inspirasi rumah kayu. matur tengkyu yah mba dee

tas batik jogja said...

Bagus banget ceritanya. Moga menang ya disajian istimewanya..

GABRIEL said...

addpoi uitrybb lluroid!

tasbatikbayat said...

pelangi pelangi alangkah indahmu...

Post a Comment