Surat Untuk Kuti

Tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada.

( Dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan,  di tengah atau di antara murid guru harus menciptakan prakarsa dan ide, di depan seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik )

~ Ki Hajar Dewantara


letter-in-a-bottle



DEAR Kuti,

First of all… terima kasih banyak untuk dua tahun yang luar biasa menyenangkan. Terimakasih bahwa dua tahun yang lalu aku diajakin bikin blog bareng ( kamu lagi ngelindur atau agak nggak sadarkan diri sih waktu itu? ha ha ha… )

Anyway, tampaknya kali ini kita memang boleh menyelamati diri sendiri ya. Ide sesaat untuk membuat blog bersama itu ternyata berkembang menjadi begitu banyak hal yang dulu sama sekali tak terpikirkan.

Sungguh, semua itu terasa begitu menakjubkan.

Posting pilihan. Buku. Penerbitan. Pertemanan keluarga. Dan begitu banyak canda tawa selama dua tahun ini betul- betul karunia luar biasa.

Dan oh ya, aku juga harus mengucapkan terimakasih untuk satu hal lain…

: Terimakasih banyak bahwa selama dua tahun ini kamu sudah menunjukkan pada aku bagaimana cara menjadi seorang mentor dan motivator yang baik.

Itu pelajaran besar, my dear friend… Itu pelajaran besar…

Itu adalah kunci keberhasilan seorang guru yang luar biasa. Dari situ aku menyerap pelajaran tentang kepercayaan, tut wuri handayani, serta kerendahan hati...

***



Aku yakin tidak banyak pembaca rumahkayu yang tahu siapa sebetulnya belajar pada siapa di rumahkayu ini. Tak juga banyak yang tahu bahwa di awal dulu aku sebetulnya ragu bahwa aku bisa mengimbangi kualitas tulisan kamu di blog kita ini.

Ingat kan, saat kita mempersiapkan posting pertama kita sehari sebelum mengumumkan keberadaan blog rumahkayu? Sore itu ketika aku membaca sebuah tulisan perdana yang kamu buat sebetulnya aku panik luar biasa. Aku pikir, aduh… Kuti bisa memperoleh ide semudah itu dan menulis dengan begitu cepatnya, sementara aku bahkan tak tahu hendak menulis apa...

Kualitas guru, mentor dan motivator hebat pada diri kamu tampak jelas saat itu. Aku ingat saat aku bilang aku ragu aku akan bisa membuat tulisan yang layak tayang di hari perdana blog rumahkayu, jawaban yang aku peroleh adalah, " Santai aja… Yang ini dulu udah cukup. Besok kalau sempat aku tulis satu lagi. “

Kata ‘santai aja’ itu membuat aku tidak merasa terbebani. Dan jaring pengaman yang tercipta karena tahu bahwa jika aku gagal menulis kamu toh sudah punya ide untuk tulisan kedua meringankan hatiku. Walau kemudian terbukti kekhawatiran aku tak beralasan sebab satu posting yang kamu buat itu berhasil merangsang otakku berputar, berpikir, dan…

Wah! Ternyata aku malah berhasil menuliskan tiga buah posting untuk ditayangkan di hari perdana tersebut.

Ditambah dengan puisi legendaris “Bolehkah Aku Menghitung Pori- porimu? “ yang kamu tulis kemudian, kita berhasil memuat lima buah posting ( enam dengan lirik lagu P.S I Love You dari The Beatles yang kita tulis sebagai posting pembuka ) saat keberadaan blog rumahkayu diumumkan pada 5 Desember dua tahun yang lalu itu.

Not bad!

***



Dan begitulah, proses itu terus terjadi. Lagi… lagi… dan lagi…

Kata ‘santai aja’, serta posting- posting yang kamu buat yang entah bagaimana caranya selalu berhasil membongkar kotak penyimpan ide di kepalaku ditambah kepercayaan serta keleluasaan ruang untuk berekspresi yang diberikan plus jaring pengaman yang selalu tersedia membuat aku bisa menulis, mengeluarkan ide- ide, dan menikmati kegiatan itu setiap saat.

Sungguh aku menghargai semua hal tersebut. Terlebih kemudian terbukti bahwa memancing ide dan membuat aku menulis dengan senang hati ternyata memang tidak bisa dilakukan oleh semua orang.

Ingat kan, bahwa aku pernah ditawari untuk menulis sebuah novel bersama seorang penulis kondang yang novelnya bahkan sudah pernah dibuat menjadi film box office?

Dan… begitulah…

Aku ternyata tidak berhasil berkolaborasi dengan baik dengan penulis novel kondang tersebut.

Aku sangat menghargai ajakan menulis novel bareng itu, tentu saja. Wah, siapa sih aku. Mendapat kesempatan untuk menulis sebuah novel bersama penulis novel best seller yang kemudian menjadi film ngetop tentu saja penghargaan luar biasa bagiku..

Tapi ternyata… ideku mandek. Suasana hatiku kelabu. Dan aku sangat tertekan.

Nafasku sesak karena ruang gerakku sangat terbatas.

Hingga pada suatu titik, seperti kamu tahu, dengan berat hati aku harus mengatakan pada sang penulis kondang tersebut bahwa walau berterimakasih untuk kesempatan yang diberikan, tapi aku tidak bisa meneruskan rencana untuk menulis novel bersama itu. Kuputuskan untuk berhenti dan melepaskan kesempatan tersebut.

Hal itu mengkonfirmasi bahwa gaya ‘santai tapi produktif’ serta egaliter yang selama ini terjadi diantara kita memang merupakan kunci keberhasilan kita bekerja sama.

Aku ingat bahwa saat kuceritakan pada kamu aku sudah memutuskan untuk tak melanjutkan kolaborasiku dengan sang penulis terkenal tersebut kamu dengan santai ( seperti biasa! ) menawarkan padaku “ Kalau mau nyoba bikin novel, nanti coba aja nulis satu atau dua bab di novel yang sedang aku buat... “

Oh, ya ampun!

Kamu memang nekad, ya… Ha ha ha.

Aku yakin kamu tahu persis bahwa topik dan gaya menulis novel yang sedang kamu buat itu sama sekali bukan gayaku. Membaca beberapa bab pembuka yang telah kamu tulis, aku tahu novel itu akan jadi novel yang bagus sekali. Dan kamu bahkan seperti tanpa berpikir sama sekali menawarkan pada aku begitu saja untuk ikut menulis satu atau dua bab di novel tersebut, dengan resiko bahwa aku akan mengacaukan semuanya?

Aku cukup tahu dirilah untuk tidak menerima tawaran tersebut. Paling sedikit, tidak saat itu.  Entah esok hari. ( Sebab siapa tahu suatu saat kelak aku akan bisa juga menulis novel dengan genre semacam itu kalau aku terus menulis dan berhasil menyerap banyak ilmu lagi, ya? )

***



Aduh, seperti biasa, aku rupanya sudah menulis terlalu panjang . Aku sudahi dulu saja ya surat ini...

Sekali lagi, terimakasih banyak bahwa kamu yang begitu kaya ide serta memiliki kemampuan menulis begitu banyak topik dengan beragam gaya bersedia mengajak aku membangun sebuah blog bersama.

Terimakasih untuk menunjukkan secara nyata kiat dasar yang hanya dapat dilakukan oleh para guru dan motivator hebat: bahwa untuk membuat seorang murid ( apalagi yang 'error' semacam aku ) bisa mengeluarkan potensinya maka yang harus dilakukan adalah semata memberikan ide dasar lalu memberikan kepercayaan penuh untuk membiarkan murid tersebut mengembangkan dengan cara serta kecepatannya sendiri sementara sang guru hanya mengawasi dari belakang ( dengan konsekwensi bahwa kontribusi besar dibelakang layar itu mungkin tak akan terlihat serta tak pula disadari oleh banyak orang ! )

Terimakasih untuk selalu percaya bahwa aku bisa melakukan hal- hal yang dulu aku bahkan tak tahu aku (akan) bisa melakukannya, serta terimakasih untuk secara konsisten menunjukkan dukungan serta memberi kekuatan di saat- saat tersulit yang pernah kita hadapi.

Semoga harapan kita tentang blog rumahkayu yang berumur panjang dapat tercapai. Semoga blog rumahkayu kita akan tetap ada sampai nanti... duapuluh, atau tiga puluh tahun lagi ( dan saat itu kita akan bisa membandingkan isi tulisan bergaya sci-fi kita dengan kenyataan yang sebenarnya, ya? ha ha… )

p.s : happy 2nd anniversary to both of us @ rumahkayu…

picture taken from: www.kaboodle.com

9 comments:

berwisata said...

Selamat ulang tahun " RUMAH KAYU ". Semoga menjadi rumah yang tetap hangat dengan cinta untuk penghuninya. Semoga dapat memancarkan keceriaan untuk tamu-tamu yang mengunjunginya. Salam

erryandriyati said...

wah...
senengnyaaaa bisa dapet partner nulis yang klik dan sehati...
Jadi idenya bisa ngalir terus ya mbaaa...

Aku mah kalo nggak ada ide...ya no posting..nonton drama korea aja deh..hihihi...

matanaga said...

selamat.. selamat.. dan selamat!
surat bisa juga dirangkai sedemikian oke..
hehehe.. sci-fi, model ape tuh!
salam malam & numpang baca2
*tulisan yg cepat.. mudah2an bukan jari robot :)

cucuhermaone said...

semoga makin panjang umur aj ya,, amienn

tolong bantuan komentarnya ya, agar tambah bermanfaat makasih
Membangun Peradaban Indonesia dengan Internet Sehat
http://cucuhermaone.blogdetik.com/umum/membangun-peradaban-indonesia-dengan-internet-sehat/

anny said...

tentunya berkah sekali ya mba, mendapat sekaligus bisa menjadi guru juga motivator, dan menambah persaudaraan juga bagi keluarga masing2 :)
Semoga rumahkayu terus memberikan banyak inspirasi

meiy said...

kalian berdua guruku,K & D, semoga bertahan lama dalam RK. makasih utk tulisan2 yg bernas mencerahkan

Fifi Calista said...

Congratulations Mba Dee & Mas Kuti :) Terimakasih telah menjadi guru bagi kami, penggemar Rumahkayu..........

melly said...

great!!

congratulations mba dee dan mas Kuti :)

harga komputer bekas said...

Thank you for your valuable information. I am always search good information on the internet. Today I found your blog and I read you post, it is really good.. Pleasee keep up the good work and I look forward to more of your superb posts

cooking recipe
harga laptop

Post a Comment