Perselingkuhan, Kolaborasi antara Cinta ( atau Nafsu? ) dan Egoisme

If you marry a man who cheats on his wife, you'll be married to a man who cheats on his wife ~ Ann Landers

DEE memotong- motong buah mangga yang baru saja dikupasnya. Pohon mangga di halaman berbuah lebat, dan dalam beberapa saat terakhir keluarga di rumah kayu berkelimpahan buah ini.

Di ruang lain terdengar Kuti dan Pradipta tertawa dan bercanda dengan si kembar.

Dee memasukkan mangga yang telah dikupas dan dipotongnya ke dalam blender untuk membuat juice mangga.

Pekik tawa kedua bayi yang ditingkahi suara Kuti dan Pradipta masih terus terdengar. Dee menghampiri mereka dengan sebuah nampan berisi beberapa buah gelas, termasuk dua gelas mungil milik si kembar.

Dee menawarkan juice pada Pradipta yang menyambutnya itu dengan senang hati.

“ Juice mangga ‘yang, “ kata Dee kemudian pada Kuti.

Suaminya mengangguk sambil mengucapkan terima kasih. Dia mengulurkan tangannya ke arah nampan yang diletakkan Dee di atas meja. Bukan gelasnya yang dia ambil tapi salah satu gelas mungil milik si kembar.

Kuti meraih Nareswari yang berada lebih dekat dengannya, “ Ayo mimik juice mangga dulu, sayang, “ kata Kuti pada sang bayi. Nareswari tertawa menatap Kuti dan membuka mulutnya saat sang ayah mendekatkan sendok ke mulutnya. Sementara itu, tak jauh dari mereka, Dee melakukan hal yang sama pada Nareswara.

“ Enak? “ terdengar suara Kuti bertanya pada Nareswari. Pertanyaan yang dijawab dengan ocehan khas bayi oleh Naeswari.

Dee tertawa melihat mereka.

Kuti suami yang selalu penuh perhatian pada anak- anaknya. Dia juga tak segan untuk turun tangan mengasuh mereka. Kuti juga tak canggung mengurus bayi.

Menatap Kuti yang sedang menyuapi sambil sesekali bercanda dengan Nareswari, Dee tiba- tiba teringat pada percakapannya dengan Kuti tentang Kartolo, kawan sekolah Kuti, kemarin.

Kartolo juga memiliki seorang putri, yang kini diasuh oleh ibunya. Viana. Mantan istri Kartolo.

Kasihan anak itu, pikir Dee. Dia menjadi korban keegoisan seorang lelaki yang kebetulan adalah ayahnya.

Benar, bagi Dee, apa yang dilakukan oleh Kartolo menunjukkan betapa egois dan tak bertanggung jawabnya dia.

cheating

Kartolo adalah teman lama Kuti yang setelah sekian lama menikah dan dikaruniai seorang putri ternyata kemudian menjalin affair dengan mantan kekasihnya, dan kemudian memutuskan untuk meninggalkan istri dan anaknya untuk menikah dengan sang mantan kekasih.

Tentu saja apa yang terjadi menjadi bahan perbincangan diantara para kawan dan keluarga Kartolo. Dee mendengar beberapa orang berpendapat bahwa Kartolo dibutakan oleh cinta. Dee juga sempat mendengar komentar bahwa Kartolo memang tak pernah bisa berhenti mencintai Layla, mantan kekasihnya tersebut. Juga komentar- komentar tentang perkiraan bahwa cinta Kartolo pada Layla mungkin memang lebih besar daripada cinta Kartolo pada Viana, istrinya.

Tapi sungguh, bagi Dee, semua itu tak ada artinya.

Dee tak perduli pada cerita bahwa Kartolo dan Layla memang pernah saling mencintai sebelum akhirnya hubungan itu putus dan Kartolo bertemu lalu menikahi Viana.

Yang Dee tahu hanya satu: Kartolo mengkhianati komitmen yang diberikannya pada Viana ketika dia menikahi Viana dulu

“ Setiap orang punya masa lalu ‘yang, “ kata Dee pada Kuti saat mereka mengobrol tentang Kartolo kemarin, “ Tapi saat seseorang memutuskan menikah, dia harus bisa menarik garis yang tegas antara masa lalu itu dengan kehidupan pernikahannya yang sekarang. Pernikahan itu bukan urusan main- main, dan orang yang berpikiran sehat akan tahu dan sangat mengerti bahwa disamping cinta, komitmen juga memegang peranan sangat besar dalam kelanggengan sebuah pernikahan. Dan bagaimanapun, untuk dapat memenuhi komitmen yang pernah diberikannya, kadangkala seseorang memang harus menekan egonya sendiri… “

Dee tak mengerti bagaimana seseorang bisa demikian mementingkan dirinya sendiri, dan menyakiti orang lain semacam itu. Apalagi orang lain itu istrinya. Dan anak kandungnya.

“ Jika Kartolo memang ternyata berpikir bahwa hanya Layla-lah yang bisa membuatnya bahagia dalam rumahtangga, mengapa dulu dia tidak berusaha agar hubungannya dengan Layla dapat tersambung kembali saat dia belum menikah ? Mengapa justru setelah menikah hal itu dilakukannya? “ kata Dee pada Kuti kemarin.

Kalimat itu disambungnya dengan, “ Betapa tidak adilnya Kartolo, menjalin hubungan dengan Viana dan lalu bahkan menikahinya jika dia ternyata belum bisa melepaskan diri dari bayang- bayang Layla. Jangan- jangan dia memang tak pernah betul- betul mencintai Viana? Jangan- jangan Viana hanya merupakan pelampiasan saja? “

Komentar dan pertanyaan Dee yang bertubi- tubi itu, tentu saja tak dapat dijawab oleh Kuti, sebab Kuti sendiri tak tahu apa yang ada di pikiran Kartolo saat itu.

“ Aku sebenarnya juga ingin tahu, apa yang ada dalam pikiran Layla, “ kata Dee pada Kuti kemarin. “ Bukan hanya Kartolo, menurutku Layla juga sama egoisnya. Fakta bahwa dia adalah mantan kekasih Kartolo, dan mungkin mengenal Kartolo jauh sebelum lelaki itu mengenal Viana, sama sekali bukan alasan bahwa dia kemudian berhak menjalin hubungan perselingkuhan dan merebut Kartolo dari Viana… “

Ah, pikir Dee, dia memang tak pernah bisa memahami hal- hal semacam itu, sebab itu bertentangan dengan ajaran untuk memperhatikan dan bertoleransi dengan perasaan orang lain, bertentangan dengan ajaran untuk tak semata mementingkan diri sendiri, bertentangan dengan ajaran untuk menepati janji, ajaran untuk tak merebut milik orang lain yang bukan haknya.

Apa yang dilakukan Kartolo dan Layla bertentangan dengan banyak faham dasar yang Dee ketahui dan percayai dalam hidupnya.

Entahlah, pikir Dee. Apa benar sekarang Kartolo dan Layla sebahagia yang mereka harapkan ketika menikah dulu. Apakah pernikahan yang dibangun diatas kesengsaraan orang lain akan dapat berjalan dengan baik? Apakah benar yang dirasakan antara Kartolo dan Layla itu cinta, atau sekedar nafsu? Apakah tak pernah ada perasaan bersalah menyelinap dalam hati mereka ?

Benarkah bahagia bisa dicapai dengan cara seperti itu?

***



Angin sepoi berdesir di luar, membelai daun- daun mangga yang bergerak- gerak berlahan. Dan beribu tanya yang ada di benak Dee berputar- putar, mencari jawab...

p.s. i love you

** gambar diambil dari signscheating.com **




7 comments:

mechta said...

masih bisa bahagia diatas (tak hanya satu) hati yg terluka...mungkin seperti berjalan diatas lapisan es tipis, tinggal tunggu saat kejatuhannya saja...

Ayahnya Ranggasetya said...

cinta pertama memang sulit sekali dilupakan. melekat terus di ingatan. apa yang dirasakan kartolo ketika bertemu lagi dengan layla sama seperti apa yang kurasakan kalau bertemu dengan mantan pacar pertamaku dahulu. selalu tergambar fantasi indah.

tapi sekuat apa pun godaan, aku senantiasa menghalau perasaan itu. demi apa pun aku tak akan sanggup meninggalkan anak istriku hanya karena terpedaya oleh nafsu.

yang dibutuhkan lelaki ketika menghadapi masalah begini adalah keteguhan dan kesabaran. teguh pada komitmen, sabar dalam menangani nafsu.

(waduh, ngomong apa gue barusan? lebay, hehe...)

nb: sejak kemarin aku berkali-kali komen di sini tapi gagal terus karena captcha-nya susah-susah, mba... kenapa ya blogdetik kok pake captcha serumit ini?

hes said...

eh. kutipannya diatas artinya kira-kira begini bukan? once a cheater always a cheater :P

sadis emang orang yang ninggalin keluarga (apalagi anak) demi kesenangan dan kepuasannya (atau pemenuhan kepenasarannya) semata.

eh aku punya kutukan tuh lewat manterakata
asmara digusur dipindah-pindah
mentah-mentah berbuah gundah


sebel.

hes said...

eh. kutipannya diatas artinya kira-kira begini bukan? once a cheater always a cheater :P

sadis emang orang yang ninggalin keluarga (apalagi anak) demi kesenangan dan kepuasannya (atau pemenuhan kepenasarannya) semata.

eh aku punya kutukan tuh lewat manterakata
asmara digusur dipindah-pindah
mentah-mentah berbuah gundah


sebel.

meiy said...

Cinta? Dlm cinta ada kasih tulus ikhlas, ada kesetiaan. Apa selingkuh layak disebut cinta? Yg ngaku cinta hanya pembenaran dr tindakan pengkhianatan dan menyakiti orang2 yg mestinya dicintai dan dilindungi atas nama janji suci di dpn Sang Pemilik Cinta. Nafsu dan ego, tuhan mrk.

Td mlm mau komen d blog rk, setengah mati gagal mulu. Verification code nya susah dbaca.

ainantuan said...

Itu ma cuma nafsu doang,,, dasar manusia nggak pernah puas dengan apa adanya,,, itu namanya manusia egoisme yang dangkal pemahamannya terhadap sebuah perkawinan,,, cinta pertama dijadikan alasan mendasar untuk membenarkan diri dari sesuatu yang konyol dan egois.

E.G.O.I.S said...

E.G.O.I.S

Sampai sekarang ga ngerti sampai ada yg beristri lebih dari 3, gitu tetep ngaku cinta sama istri2 sebelumnya.

Dasar cinta sebatas di-mulut ya gitu itu...

Post a Comment