Bertaruh Nyawa demi Kenyamanan

ADA banyak peristiwa menarik terkait kegiatan berkendara. Umumnya terkesan sepele dan tak berarti. Namun sebenarnya memiliki implikasi yang sangat vital. Yakni keselamatan dan hilangnya nyawa.


drive-safely


Beberapa bulan lalu aku memperpanjang SIM. Karena sibuk (dan sedikit pandang enteng), aku memperpanjang SIM dua bulan setelah masa berlakunya habis. Akibatnya aku diwajibkan mengikuti ujian teori ( karena hanya memperpanjang, ujian praktek tidak aku lakoni ).



Ketika mengerjakan soal, aku kebetulan duduk di depan, dekat dengan meja pemeriksaan. Iseng aku pun memasang telinga. Seorang bapak-bapak, berusia 40-an tahun sementara diperiksa lembar jawabannya.

Sepak Bola, Mental Juara dan Kenangan Manis itu...

Saat pertandingan bola antara Malaysia dan Indonesia berlangsung...

SCORE 3-0 untuk Malaysia.

Dan aku menarik nafas panjang.

Sejak awal sebelum pertandingan babak final ini dimulai, ada satu hal yang membuatku khawatir.

: Euforia yang berlebihan, kegembiraan yang menurut aku diluapkan terlalu dini sebelum titik terakhir.

bola



Oh, aku bukan pengamat sepak bola profesional, tentu saja. Dan bukan pula orang yang akan ‘ngebela- belain’ menonton bola tengah malam, bahkan untuk kejuaraan dunia atau piala Eropa yang begitu populer sekalipun.

Sebagai ibu bekerja dengan beberapa orang anak, aku memilih untuk realistis, menaruh prioritas pada hal- hal yang memang sangat penting. Dan terus terang saja, menonton pertandingan bola tidak termasuk di urutan atas dalam skala prioritasku, he he he…

Tapi tak pelak keriuhan pertandingan sepakbola AFF ini tertangkap juga. Terlalu banyak berita dan komentar beredar sehingga sungguh mustahil berita mengenai pertandingan ini tak tertangkap radarku. Apalagi jam pertandingannya cukup ramah sebab dilakukan saat kebanyakan dari kita memang masih terjaga.

Kue Natal

Suatu pagi di bulan Desember...

DEE menuangkan air jahe hangat ke dalam gelas. Beberapa waktu terakhir ini dia merasa kurang enak badan. Mungkin karena lelah sebab jam istirahat yang tak menentu karena hadirnya sepasang bayi kembar di rumah kayu, mungkin juga memang kebetulan cuaca kurang mendukung sehingga daya tahan tubuh menurun.

Bagaimanapun, Dee bertekad untuk tidak jatuh sakit.

Terlalu repot untuk sakit saat dia harus merawat sepasang bayi kembar yang sangat tergantung pada dirinya, terutama karena kedua bayi tersebut saat ini hanya mengkonsumsi ASI, tanpa tambahan makanan lain. Dan hanya Dee sebagai ibunyalah yang dapat menyediakan kebutuhan ASI bagi bayinya.

Sebab itu, dia melakukan apapun agar tak terjangkit penyakit. Termasuk mengkonsumsi air jahe yang selama ini dirasakannya sangat membantu untuk dapat segera memulihkan kondisi tubuh saat dia merasa kurang sehat.

Ketika itulah terdengar bel berdering.

Dee menoleh ke arah depan rumahnya. Didapatinya Kuti yang memang sejak tadi ada di ruang depan rumah mereka membuka pintu dan melangkah ke halaman.

Lalu tak lama kemudian…

“ Dee… “

Dee menoleh dan tertawa lebar ketika dia melihat siapa yang datang.

german-stollen



Hadiah Natal untuk...

Menjelang petang

KUTI sedang duduk di teras sambil mengetik. Hari ini dia tidak ke kantor. Pekerjaan Kuti memungkinkan dia melaksanakan tugas dari rumah. Berkat teknologi, dia bisa terhubung dengan siapa saja, termasuk dengan kantor.

Di samping Kuti nampak Pradipta yang sedang merangkai mainan. Dia baru saja dibelikan mainan yang bisa dirangkai menjadi robot, mobil atau pesawat. Dia sekali-sekali menatap kertas petunjuk dan mengikuti dengan seksama.

"Dipta... Dipta..." terdengar suara anak kecil. Ternyata Mark, tetangga sekaligus teman Pradipta. Mark terlihat menenteng kotak kardus kecil.

"Dipta, kita main mobil-mobilan yuukkk," Mark berkata sambil tersenyum. Dengan hati-hati dia membuka kotaknya dan mengeluarkan sejumlah mobil-mobilan mungil namun cantik.

"Mainan ini diberikan ibu kamu sebagai hadiah Natal," sambung Mark.

hadiah-natal

Luna... Hamil!!

Sore hari

DEE sedang asyik berkutat dengan Facebook. Jika sedang iseng, Dee suka membuka Facebook untuk mencari tahu bagaimana isu terkini di situs jejaring sosial itu.

"Eh 'yang, Luna udah hamil?" Dee bertanya tiba-tiba.

Kuti yang sedang asyik membaca koran yang membedah kemenangan timnas Garuda atas Filipina, mengangkat kepala bingung.

"Luna? Maksudnya Luna Maya? Dia hamil dengan siapa?"

Anak- anak Unik, Guru dan Keadilan

Tentang the gifted children dan keadilan.

KEADILAN, bagi anak- anak yang tergolong 'gifted' merupakan sesuatu yang sangat penting. Dan sebab pada dasarnya anak- anak ini sensitif, maka mereka juga sangat sensitif terhadap ketidak adilan atau kesewenang- wenangan yang terjadi. Reaksinya terhadap hal semacam ini bisa jadi merupakan hal serius yang membutuhkan proses cukup panjang untuk dapat diatasi.

Aku duga, tercederainya rasa keadilan inilah yang menjadi masalah utama bagi adikku ketika dia mogok sekolah di masa SMP-nya dulu.... 

keadilan


***



Satu hal sangat unik tentang adikku yang kuingat adalah apa yang terjadi saat dia duduk di kelas 3 SD. Ketika itu, dia mulai merepotkan gurunya dengan tingkah laku dan pertanyaan- pertanyaan yang ‘gampang- gampang susah’.

Anak- anak Unik, Sekolah dan Para Guru...

Masih tentang anak- anak unik. The gifted children.



TAK dapat dipungkiri, para bapak dan ibu guru memegang peranan penting dalam perkembangan murid- murid. Baik perkembangan dari segi ilmu pengetahuan maupun dari segi mental pada anak didik.

Dan situasi memang tak akan terlalu mudah untuk bagi kedua belah pihak, baik para guru maupun anak- anak yang unik.

Dalam hal ini aku tak terlalu ‘mempersalahkan’ para guru itu. Sebab, bagaimanapun seorang manusia akan menghadapi dan merespons situasi yang dihadapinya sesuai dengan nalarnya. Jadi memang wajar saja jika banyak guru yang tak paham atau kesulitan menghadapi ‘gifted children’ ini.

teacher



Menurut apa yang pernah kubaca, hanya 2% dari populasi seluruh manusia di dunia masuk ke dalam klasifikasi ‘gifted’. Jika guru tersebut kebetulan tak termasuk ke dalam populasi yang 2% ini maka tentu saja reaksi naturalnya tidak akan sama dengan apa yang diharapkan oleh para anak yang termasuk ke dalam 2% populasi ini.

Disinilah kesenjangan terjadi.

Matematika, Fisika dan Trauma itu...

Ujian dan main sepeda.

ADA yang tahu hubungan antara ujian akhir SMP dengan main sepeda?

Dilarang main sepeda oleh orang tua menjelang dan selama ujian agar bisa fokus belajar?

Mmm, memang pada umumnya yang terjadi seperti itu. Tapi ada juga kejadian yang tidak umum, dimana seorang anak lelaki yang hendak menghadapi ujian SMP didorong oleh orang tuanya untuk bermain sepeda saja dan tak perlu belajar untuk menghadapi ujian.

books



Anak lelaki itu adalah adikku. Dan orang tua yang diceritakan ini, adalah ayah dan ibuku.

The Gifted Children

Masih tentang cita- cita…

AKU tercengang. Suatu hari, seorang kawanku yang berprofesi sebagai guru menceritakan bahwa salah seorang muridnya yang sangat cerdas tidak diterima di SMA Negeri favorit di kota tempat tinggalnya sebab ‘salah menjawab’ saat sesi wawancara yang merupakan bagian dari rangkaian test masuk SMA tersebut.

Kasihan anak itu.

Sebab, menurut aku tak ada yang salah dengan jawabannya.

Jadi, saat diinterview, pertanyaan yang diajukan pada anak lelaki cerdas yang baru lulus SMP tersebut adalah apa cita- citanya kelak. Pertanyaan itu dijawabnya dengan, “ Jadi Presiden Amerika. “

Lalu jatuhlah vonis. Anak itu tak diterima. Mungkin alasannya karena tidak nasionalis? Aku tak tahu persis. Tapi jawaban itu dianggap salah dan not acceptable.

Aku tercengang. Dan prihatin.

Memangnya apa yang salah jika anak tersebut mengatakan bahwa cita- citanya menjadi Presiden Amerika?

Tanyakan apa alasan di balik jawaban tersebut. Dan aku yakin alasannya akan merupakan rangkaian cerita berisi harapan, mimpi- mimpi serta keinginan anak tersebut untuk menggapai bintang.

Dan hal tersebut bahkan sudah diruntuhkan saat dia baru hendak masuk SMA.

Memprihatinkan.

Bukan sekali dua kali kudengar cerita tentang anak- anak sangat cerdas dan berbakat yang tersisihkan...

happy-children



Cita- cita Luhur Itu...

Tentang cita- cita...

BEBERAPA hari yang lalu aku menemani si kecil menonton serial Ipin dan Upin di televisi. Episode hari itu membahas tentang cita- cita. Seperti biasa, yang muncul dalam film tersebut adalah: ingin jadi guru, ingin jadi wartawan, ingin jadi pembuat roket, ingin jadi astronot…

Aku tersenyum melihat tayangan film tersebut. Teringat pada apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

Teleponku berdering siang itu. Dari guru TK dimana anakku bersekolah.

Saat itu menjelang akhir tahun ajaran. Untuk kenang- kenangan, para orang tua yang bergabung dalam BMOG berniat membuat rekaman yang akan diperbanyak dalam sebuah CD untuk dibagikan pada setiap anak. Dalam rekaman itu anak- anak diminta menyebutkan data pribadinya seperti nama, kelas, juga beberapa hal lain termasuk cita- cita.

Dan disinilah timbul 'masalah’ itu.

peluit



Anakku ingin menyebutkan ‘tukang parkir’ sebagai cita- citanya sementara para ibu panitia dari BMOG dan gurunya membujuk dia untuk mengatakan sesuatu yang lain yang lebih ‘normal’ dan ‘keren’.

Ha ha ha. Anakku tak terbujuk dan malah mogok tak mau bicara sebab tidak diijinkan menyebutkan cita- cita sesuai keinginannya.

Mengikuti Arus Tanpa Menjadi Hanyut

Arus yang mengalir itu…

MEMBIARKAN angin lembut membelai pipinya, Dee duduk di tepi jendela. Memandangi gunung- gunung dan hutan cemara. Mendengarkan cericit burung. Menikmati gerisik dedaunan.

Si kembar Nareswara dan Nareswari bergelung hangat di pangkuan Dee. Keduanya terlelap setelah kenyang memperoleh ASI. Dee sengaja belum meletakkan keduanya di tempat tidur, sebab ingin menikmati lebih lama kehangatan dan harum tubuh para bayinya.

Senyap di rumah kayu.

Kuti dan Pradipta sedang pergi menghadiri acara keluarga di kantor Kuti. Dee sendiri memilih tetap berada di rumah dengan kedua bayinya.

“ Pergilah, ‘yang, “ katanya pada Kuti yang saat tahu Dee lebih ingin berada di rumah hampir saja mengurungkan niatnya untuk datang ke acara tersebut. “ Ajaklah Dipta, dia pasti senang, “ kata Dee lagi.

Dan begitulah, Kuti akhirnya berangkat berdua dengan Pradipta. Dee yakin Pradipta akan senang sekali. Acaranya berlangsung di di tepi pantai. Ada kolam renang yang menjorok ke laut. Juga ada beberapa permainan untuk kanak- kanak di sana. Setelah sekian lama harus banyak mengalah setelah kelahiran kedua adik kembarnya, Dee yakin Pradipta gembira memiliki waktu bersenang- senang berdua dengan ayahnya semacam itu.

Ah. Dee tersenyum ketika melihat kucing abu- abu Pradipta terlonjak- lonjak di halaman. Bergurau dengan daun yang bergerak- gerak seakan mengajaknya bercanda. Setelah itu kucing tersebut berguling- guling di rerumputan yang pastilah terasa hangat tertimpa cahaya matahari pagi.

Dee tersenyum lagi.

fall-leaves1



Betapa sederhananya hidup kucing itu, pikir Dee. Dia teringat pada pemikiran seorang filsuf bahwa bagi seekor hewan, beda saat kanak- kanak dan dewasa terutama hanya menyangkut makanannya saja. Yang diluar itu, misalnya tabiat, perilaku dan lain sebagainya telah ditentukan oleh alam.

Thank You... Merci... Gracias... Danke... Arigato...

thanks




 


Dear Friends,


Terimakasih banyak untuk ucapan selamat ulang tahun ke-2 blog rumahkayu


Terimakasih untuk kebaikan serta ketulusan teman- teman.


Terimakasih telah menjadi teman kami.


We love you all !


 


http://www.cookiehq.com/


 




 

10 'Blog Elit' di Blogdetik

Dua tahun...

MEMBUAT blog itu mudah. Di blogdetik sebuah blog dapat tercipta dalam hitungan menit. Namun menjaga sebuah blog agar tetap hidup, susahnya minta ampun. Banyak blog yang akhirnya menjadi sampah di dunia maya karena tak lagi diupdate.

Ternyata, banyak blogger yang tak bisa menjaga agar blognya tetap hidup. Bahkan di blogdetik, masih sangat jarang blog yang masih diupdate ketika memasuki ulang tahun kedua. Karena jumlahnya tidak banyak, aku mengklasifikasikan blog ini sebagai 'blog elit', yakni blog yang masih bisa bernafas di usianya yang kedua tahun, kendati pemiliknya memiliki kesibukan bejibun. (Jadi jangan salah, yang elit itu blognya dan bukan bloggernya, hehehe).

two



Blog mana saja di blogdetik yang termasuk 'blog elit'? Berikut 10 blog yang kerap dikunjungi rumahkayu, dan sebagian besar diantaranya (dulu) kerap menjadi tamu di rumahkayu. Paparan tentang blog-blog ini aku tuliskan sesuai abjad.

Surat Untuk Kuti

Tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada.

( Dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan,  di tengah atau di antara murid guru harus menciptakan prakarsa dan ide, di depan seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik )

~ Ki Hajar Dewantara


letter-in-a-bottle



DEAR Kuti,

First of all… terima kasih banyak untuk dua tahun yang luar biasa menyenangkan. Terimakasih bahwa dua tahun yang lalu aku diajakin bikin blog bareng ( kamu lagi ngelindur atau agak nggak sadarkan diri sih waktu itu? ha ha ha… )

Anyway, tampaknya kali ini kita memang boleh menyelamati diri sendiri ya. Ide sesaat untuk membuat blog bersama itu ternyata berkembang menjadi begitu banyak hal yang dulu sama sekali tak terpikirkan.

Sungguh, semua itu terasa begitu menakjubkan.

Posting pilihan. Buku. Penerbitan. Pertemanan keluarga. Dan begitu banyak canda tawa selama dua tahun ini betul- betul karunia luar biasa.

Dan oh ya, aku juga harus mengucapkan terimakasih untuk satu hal lain…

Dua Tahun Rumahkayu....

Kebahagiaan dan kesukacitaan...

WAKTU ternyata seperti berlari. Tak terasa dua tahun sudah rumahkayu hadir dan menjadi bagian dalam keluarga besar blogdetik. Dua tahun yang terasa seperti kemarin...

Apa yang telah kami capai selang dua tahun ini?

Kami, aku dan Dee berhasil menerbitkan buku, dan saat ini sedang mempersiapkan buku kedua, yang dijadwalkan terbit sebelum blog ini berulang-tahun ketiga, hehehe...

Bersamaan dengan terbitnya buku, kami juga mendirikan sebuah penerbitan dengan nama Daunilalang Publishing. Ada banyak mimpi kami terkait dengan penerbitan ini yang mudah- mudahan kelak akan dapat tercapai.

Kemudian, bekerja sama dengan blogdetik, segera setelah blog rumahkayu berulang tahun yang pertama, memasuki awal tahun kedua kami menyelenggarakan 'Rumah Kayu Writing Contest' yang sambutannya cukup meriah. Sungguh, kami sampai kesulitan menentukan pemenangnya karena posting yang disertakan bagus- bagus!

2-years



Kami juga berhasil 'menciptakan' tiga anak. Yakni Pradipta dan si kembar Nareswara dan Nareswari. Proses penciptaan si kembar terjadi menjelang detik terakhir karena sebelumnya kami sepakat bahwa anak kedua kami perempuan sebelum kami secara tiba-tiba tanpa rencana (seperti biasa) merasa asyik juga jika punya anak kembar, sesuatu yang tidak pernah dan mungkin tak akan pernah kami alami di dunia nyata.

Selama dua tahun ini kami juga dua kali bertemu pada dua hari yang berbeda. Pertemuan yang membahagiakan karena melibatkan keluarga masing-masing.

Celebrating 2 Lovely Years

2nd-anniversary


rumahkayu.blogdetik.com


december 5, 2008 - december 5, 2010





p.s. we love you all…

picture taken from: http://www.joelpenkman.com/


 


 


 


 

Beribu Cara Nyatakan Cinta...

Love is the condition in which the happiness of another person is essential to your own
( Robert Heinlein - American science-fiction writer, 1907-1988)


GERISIK daun dan angin dingin membuka hari.

Dee membuka beberapa jendela lebar- lebar. Tak seperti biasanya, dia tidak sempat berdiri sejenak di depan jendela untuk menikmati gerak ranting pohon dan dedaunan di pagi hari. Tak pula sempat membiarkan angin dingin membelai pipinya.

Dibukanya freezer dan dia mengeluarkan sebuah kotak dari sana. Dee memiliki kiat untuk mengatasi keperluan darurat, yaitu menaruh beberapa jenis makanan matang cukup untuk sekali saji di dalam freezer. Makanan itu bukan makanan instant buatan pabrik. Itu adalah lauk atau sayur yang dimasak di rumah kayu, yang memang disisihkan olehnya untuk dibekukan dan dikeluarkan sewaktu- waktu saat waktu mendesak.

love-love-love



Pagi ini klasifikasi ‘waktu mendesak’ terpenuhi.

Kuti masih sakit, sementara Pradipta sekolah pagi. Dee mengeluarkan sekotak rendang beku dari freezer dan menghangatkannya. Rendang itu bisa digunakan untuk lauk sarapan anaknya pagi ini.

Ketika Kuti Sakit

Gelap membayang. Senja berganti malam.

HARI ini hujan turun sepanjang hari.

Kuti duduk sambil menghirup coklat hangat di gelasnya. Pradipta mengerjakan PR di meja makan, sementara para bayi sedang tidur.

Dee mengamati suaminya. Beberapa kali didapatinya Kuti memegang kepala.

“ Kenapa, ‘yang? “ tanya Dee pada suaminya.

“ Kepalaku agak pusing, “ jawab Kuti. “

Dee meraba kening sang suami. Terasa lebih hangat dari biasanya.

“ Terasa demam? “ tanya Dee pada Kuti.

Suaminya mengangguk.

medicine-1



Dee mengambil sebotol kayu putih. Ditawarkannya untuk menggosok badan Kuti dengan kayu putih tersebut. Kuti mengangguk setuju.